Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Akui Penyebab Kecelakaan, Boeing akan Latih Pilot

MI
06/4/2019 09:06
Akui Penyebab Kecelakaan, Boeing akan Latih Pilot
Pesawat Boeing 737 Max(AFP/STEPHEN BRASHEAR)

SETELAH menemukan penyebab jatuhnya 737 Max di Ethiopia, Boeing mengumumkan telah mengembangkan dan berencana meluncurkan pembaruan perangkat lunak untuk maneuvering characteristics augmentation system  (MCAS), pelatihan pilot secara komprehensif, dan program pendidikan tambahan untuk pesawat 737 Max.

Penyebab kecelakaan, berdasarkan laporan pendahuluan Boeing, pesawat mendapatkan input sensor angle of attack keliru yang mengaktivasi MCAS saat penerbangan. Hal itu terjadi seperti pada penerbangan Lion Air 610.

“Pembaruan ini menambahkan tahapan/lapisan pengaman yang akan mencegah data keliru meng­akvitasi MCAS. Kru penerbangan akan selalu me­miliki kemampuan untuk membatalkan MCAS dan mengendalikan pesawat secara manual,” tulis Boeing dalam rilisnya kemarin.

Presiden dan CEO Boeing Commercial Airplanes, Kevin McAllister, dalam rilis tersebut kembali me­nyampaikan simpati bagi keluarga korban di Ethiopia dan Indonesia.

“Saya menyampaikan kembali simpati kami yang mendalam kepada para keluarga, orang-orang yang mereka cintai, yakni para korban yang kehilangan nyawa dalam kecelakaan ini,” tambahnya.

McAlister mengatakan keselamatan merupakan nilai utama di Boeing dan armadanya. “Penumpang dan kru para pelanggan kami selalu menjadi prio­ritas utama. Para pakar teknis Boeing terus men­dukung penyelidikan ini. Tim kami berupaya mengatasi pelajaran yang diambil dari kecelakaan Lion Air Penerbangan 610 pada Oktober lalu.”

McAlister menambahkan Boeing terus bekerja dengan lembaga Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat (US Federal Aviation Administration) dan lembaga regulator lainnya di seluruh dunia terkait pengembangan dan sertifikasi pembaruan perangkat lunak dan program pelatihan tersebut.

Terpisah, Ketua Pusat Studi Air Power Indonesia Chappy Hakim mengapresiasi langkah maskapai Garuda Indonesia dalam menunda pemesanan 49 unit pesawat Boeing 737 Max 8.

“Sikap Garuda ini sangat dipahami dan dihargai, mengingat tingkat kepercayaan pelanggan yang sulit dikembalikan dalam waktu dekat,” kata Chappy dalam keterangan tertulis di Jakarta, 

Chappy menambahkan aspek keselamatan harus menjadi budaya (safety culture), yang tidak mengacu pertimbangan bisnis semata. Ia juga berharap agar semua pihak terkait agar sangat hati-hati dalam menyikapi setiap faktor yang menyangkut kemajuan teknologi penerbangan, terutama dalam aspek keselamatan penerbangan. (Ian/Ant/X-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya