Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak agar Inggris, Prancis, Jerman, dan sekutu lainnya menampung 800 anggota militan Negara Islam (Islamic State/IS) yang sekarang ditahan pasukan AS di Suriah. Tuntutan itu disampaikan dengan ancaman jika sekutu- sekutu AS tersebut tidak mengambil para militan IS yang telah tertangkap, militer negara adidaya itu akan terpaksa membebaskan mereka. “Amerika Serikat meminta Inggris, Prancis, Jerman, dan sekutu Eropa lainnya untuk mengambil kembali lebih dari 800 anggota IS yang kami tangkap di Suriah dan mengadili mereka,” tulis Trump di media sosial pada Sabtu (16/2).
“Kekhalifahan akan segera jatuh, tapi alternatifnya bukan hal yang baik karena kami akan terpaksa membebaskan mereka,” ancamnya. Trump melanjutkan, AS tidak ingin menyaksikan para militan IS yang tertangkap tersebut menyebar ke Eropa, yang merupakan tujuan mereka. “Kami melakukan begitu banyak hal dan menghabiskan begitu banyak waktu untuk orang lain dan melakukan pekerjaan yang sebenarnya mereka mampu lakukan. Kami akan menarik kembali pasukan AS setelah 100% kemenangan atas kekhalifahan!” dia menulis lebih lanjut. Pernyataan terbaru dari Trump tersebut memberi tekanan kepada sekutu AS di Eropa. Meski begitu, ia mengatakan bahwa masih harus dilihat apakah IS memang benarbenar telah dikalahkan.
Seperti diketahui, pada Desember 2018, keputusan Trump menimbulkan kekhawatiran luas di kalangan sekutu mereka ketika ia tibatiba mengumumkan AS akan menarik pasukan dari Suriah dan mengumumkan IS telah dikalahkan. Dalam menanggapi hal itu, para kritikus memperingatkan bahwa kelompok militan bersenjata tersebut tetap menjadi ancaman dan penarikan pasukan AS dapat menyebabkan kebangkitan mereka. Apalagi, sekutu- sekutu AS di wilayah itu tidak dilengkapi kemampuan untuk menangani ancaman tersebut secara mandiri. Sami Nader, Direktur Lembaga Levant untuk Urusan Strategis di Beirut, mengatakan kepada Al Jazeera, pernyataan Trump merupakan hal yang berulang. “Pertanyaan besarnya ialah di mana mereka akan menempatkan para anggota IS itu? Jika mereka menempatkan di penjara Prancis, penjarapenjara itu akan menjadi sel organisasi mereka untuk mengumpulkan dan mengatur diri mereka sendiri,” katanya.
Nader menilai, masyarakat Eropa tidak menginginkan para militan itu kembali karena mereka bertanggung jawab atas berbagai tindakan terorisme. Di lain hal, Pasukan Demokrat Suriah (SDF), yaitu milisi pimpinan Kurdi yang didukung AS, terus melancarkan serangan selama pekan lalu untuk mengusir IS dari Desa Baghuz. Wilayah itu kini merupakan satu-satunya daerah yang masih di bawah kendali IS, yakni di dekat perbatasan Irak. Ketika SDF maju dibantu serangan udara AS, warga sipil juga melarikan diri bersama para jihadis yang kalah. (Yan/I-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved