Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Amerika Serikat (AS) menyatakan tidak akan tinggal diam dengan rencana Iran yang ingin meluncurkan beberapa objek ke antariksa. Demikian peringatan seorang diplomat senior Washington Mike Pompeo pada Kamis (3/1).
Pompeo mengatakan teknologi yang direncanakan untuk digunakan secara virtual sama dengan yang ditemukan pada rudal balistik antar-benua, sehingga menimbulkan keprihatinan mengenai banyak penggunaannya.
"Peluncuran tersebut akan memajukan program rudalnya," kata Pompeo. "AS, Prancis, Inggris, dan Jerman sudah menyatakan itu bertentangan dengan UNSCR 2231. Kami tidak akan berdiam diri saat rezim tersebut mengancam keamanan internasional,” sambungnya.
Baca Juga: Iran Geram Dituduh Miliki Gudang Nuklir Rahasia oleh Israel
Resolusi PBB yang dikutip oleh Pompeo menyeru Iran agar tidak melakukan kegiatan apapun yang berkaitan dengan rudal balistik yang mampu membawa hulu-ledak nuklir selama delapan tahun setelah negara besar dunia dan Iran melaksanakan kesepakatan nuklir bersejarah.
Presiden AS Donald Trump secara sepihak keluar dari kesepakatan tersebut tahun lalu. Dalam pernyataan resmi panjang yang terpisah, Pompeo mengatakan Iran menguji-coba rudal balistik jarak-menengah yang mampu membawa banyak hulu-ledak pada 1 Desember.
“AS terus-menerus memperingatkan bahwa peluncuran rudal balistik dan SLV oleh Pemerintah Iran memiliki dampak yang merusak kestabilan terhadap wilayah itu dan luar wilayah," kata Trump, yang merujuk kepada peluncuran kendaraan antariksa.
Pompeo mendesak Iran agar mempertimbangkan kembali peluncuran antariksa yang direncanakannya, dan memperingatkan jika Teheran tetap di jalurnya, negara tersebut akan menghadapi pengucilan ekonomi dan diplomatik yang lebih dalam lagi. Iran berkeras program antariksanya bersifat damai. (OL-7)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved