Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Populasi Beijing Turun untuk Pertama Kalinya dalam 20 Tahun

Denny Parsaulian
23/11/2018 14:15
Populasi Beijing Turun untuk Pertama Kalinya dalam 20 Tahun
(AFP/GREG BAKER )

POPULASI Ibu Kota Tiongkok, Beijing, jatuh untuk pertama kalinya dalam dua dekade pada 2017. Menurut kantor berita resmi Xinhua yang mengutip data resmi, Kamis (22/11).

Jumlah penduduk tetap mencapai 21,7 juta seperti tahun lalu, namun 22.000 lebih sedikit dari tahun sebelumnya.

"Jumlah orang di enam distrik perkotaan di kota itu turun 3% dari 2016 hingga 2017," kata laporan Xinhua, mengutip Kongres Rakyat kota itu.

Pihak berwenang di Beijing telah melakukan upaya untuk mengekang pertumbuhan penduduk sebagai bagian dari upaya mereka untuk mengurangi kemacetan lalu lintas, kekurangan sumber daya, dan inflasi harga rumah.

Populasi Beijing telah meningkat dua per tiga sejak 1998. Sementara konsumsi energi meningkat lebih dari dua kali lipat dan jumlah kendaraan meningkat tiga kali lipat. Dikatakan Xinhua, pada 2016, pemerintah akan mengambil tindakan untuk membatasi populasi pada 23 juta pada akhir dekade ini.

 

Baca juga: Aplikasi Keluhan Dirilis, Pemerintah Pakistan Kebanjiran Laporan

 

Kota ini telah berupaya mengintegrasikan ekonominya dengan provinsi tetangganya, Hebei dan Tianjin, dengan mengizinkan beberapa universitas, departemen pemerintah, dan perusahaan industri untuk pindah.

Sementara kota-kota besar seperti Beijing dan Shanghai telah berusaha untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk. Tiongkok secara keseluruhan sedang mencoba untuk mengambil tindakan untuk meningkatkan tingkat kelahirannya, yang jatuh pada 2017 dan diperkirakan akan menurun lebih lanjut tahun ini.

Populasi lansia Tiongkok diperkirakan akan mencapai 400 juta pada akhir 2035, naik dari sekitar 240 juta tahun ini. Pwningkatan ini menempatkan layanan kesehatan dan dana pensiun di bawah tekanan besar. Seperti menurut data yang diterbitkan tahun lalu oleh Asosiasi Jaminan Sosial Tiongkok. (Channel News Asia/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya