Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
PENASIHAT Keamanan Amerika Serikat (AS) John Bolton bertemu dengan pemimpin Rusia Vladimir Putin di Moskow membahas keputusan Presiden AS Donald Trump untuk keluar dari perjanjian Intermediate-Range Nuclear Forces (INF).
Saat konferensi pers pada Selasa (23/10), Bolton mengungkapkan keputusan Wa-shington untuk membatalkan perjanjian INF dengan Rusia. Dia menyebutkan keluarnya AS dari perjanjian yang telah berlangsung 31 tahun tersebut bukanlan ancaman untuk Eropa.
“Ancaman terberat ialah bagi Rusia yang telah mengerahkan senjata nuklir mereka,” ungkapnya seperti dilansir Aljazeera.
Bolton juga menggarisbawahi bahwa nuklir jarak menengah yang dimiliki Tiongkok ialah salah satu fokus utamanya. “Perjanjian itu sudah kuno dan banyak dilanggar negara lain. Dari semua itu, hanya satu negara yang taat pada perjanjian INF, yaitu AS,” ucapnya.
Putin kaget dengan pernyataan yang dikeluarkan AS yang terkesan menyerang Moskow. Dia juga sempat mengolok lambang negara AS yang merupakan gambar seekor burung elang dengan 13 panah di satu sisi dan 13 buah zaitun di sisi lainnya.
“Saya memiliki pertanyaan, apakah elangmu telah mencuri buah zaitun dan hanya itu panah yang tersisa?” ujar Putin diiringi dengan gelak tawa.
Namun, di tengah pertentangan antara Rusia dan AS, Putin menyatakan bahwa dia sudah siap menghadiri dialog dengan Presiden AS. Dialog tersebut diadakan di Paris, Prancis, bertepatan dengan peringatan berakhirnya Perang Dunia I.
Bolton percaya Trump akan menanggapi secara positif rencana itu karena Rusia dan AS merupakan mitra yang baik. “Saya harap bisa memberikan jawaban kepada Anda (AS),” katanya.
Dalam pertemuan Selasa lalu, turut hadir para pejabat tinggi Rusia dan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu. Mereka fokus membahas keputusan Trump yang ingin membatalkan INF. (*/I-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved