Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Barat Tuding Rusia Dalangi Peretasan Global

AFP/Yan/I-1
06/10/2018 00:15
Barat Tuding Rusia Dalangi Peretasan Global
(AFP)

NEGARA-Negara Barat menuding Rusia mendalangi serangkaian serangan dunia maya termasuk sejumlah upaya untuk meretas badan pengawas senjata kimia dunia yang berlokasi di Belanda.

Amerika Serikat menuntut tujuh orang yang diduga anggota badan intelijen militer Rusia, GRU, pada Kamis (4/10). Mereka dituduh mengincar markas Organization for the Prohibition of Chemical Weapons (OPCW) di Den Haag, Partai Demokrat AS, badan-badan olahraga dunia, dan perusahaan energi nuklir AS, Westinghouse.

Tuduhan itu dilontarkan sebagai bagian dari perlawanan terkoordinasi Inggris, Belanda, Kanada, dan Amerika Serikat terhadap serangkaian upaya peretasan. London menyebut serangan itu didalangi Rusia yang dijulukinya sebagai negara pariah (negara terisolasi internasional).

Namun, Rusia dengan pedas balik menuding Barat sebagai maniak mata-mata. Kantor Luar Negeri Rusia menggambarkan tuduhan itu sebagai propaganda yang ditujukan terhadap negara mereka.

Dalam adegan yang mengingatkan pada novel mata-mata Perang Dingin, Dinas Keamanan Belanda mengaku telah mengusir empat agen GRU Rusia pada April. Mereka tertangkap basah mencoba melakukan serangan siber terhadap OPCW dari sebuah mobil yang diparkir di sebuah hotel di dekat markas OPCW.

OPCW pada saat itu sedang menyelidiki agen saraf yang meracuni bekas mata-mata Rusia, Sergei Skripal, di Inggris dan dugaan serangan kimia di Kota Suriah, Douma, oleh rezim yang didukung Moskow di Damaskus.

Perdana Menteri Belanda dan Inggris Mark Rutte dan Theresa May dalam pernyataan bersama menuduh GRU mengabaikan nilai-nilai global dan mengecam bahwa kegiatan siber oleh badan Rusia itu tidak dapat diterima.

Orang-orang Rusia dilacak dinas rahasia Belanda dan Inggris sejak kedatangan mereka di Amsterdam dengan paspor diplomatik pada April. Mereka kemudian terlihat menyewa mobil Citroen yang mereka parkir di luar hotel Marriott di sebelah OPCW.

Agen Belanda pada 13 April menemukan peralatan elektronik di bagasi mobil untuk mencegat wi-fi dan kode login OPCW. Itu juga termasuk antena tersembunyi di belakang mobil yang dihadapkan ke gedung pengawas senjata kimia itu. "Mereka jelas tidak di sini bukan untuk berlibur," kata Kepala Dinas Intelijen MIVD Belanda, Mayor Jenderal Onno Eichelsheim.

Sebuah laptop milik salah satu dari empat orang itu diketahui terkait dengan Brasil, Swiss, dan Malaysia. Sementara itu, kegiatan di Malaysia terkait dengan penyelidikan penembakan pesawat MH17 pada 2014 di atas wilayah udara Ukraina.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik