Topan Trami Lukai 56 Orang di Daratan Jepang

URUTAN topan kencang melesat ke arah daratan Jepang, Minggu (30/9) setelah melukai lusinan warga di pulau-pulau selatan. Para pejabat cuaca memperingatkan bahwa angin kencang dan hujan deras ini dapat memicu tanah longsor dan banjir.

Topan membuat layanan kereta cepat di sebelah barat Jepang ditangguhkan. Sementara itu, lebih dari 1.000 penerbangan dibatalkan karena penutupan bandara utama dan layanan kereta malam Tokyo dibatalkan.

Badai itu diperkirakan akan menerjang daratan dekat Kota Osaka tak lama setelah pukul 18.00 (21.00 GMT) dan bergerak melintasi kepulauan Jepang.

Topan Trami menghantam pulau selatan Okinawa pada Sabtu. Topan ini membawa angin kencang yang mampu membalikkan mobil. "Beberapa rumah banjir atau rusak dan 46 orang di pulau itu mengalami luka ringan, tetapi tidak ada yang tewas," kata pejabat setempat.

Pihak berwenang telah mengeluarkan saran evakuasi non-wajib untuk 1, juta penduduk. "Hampir 500.000 rumah tangga di Kyushu dan Okinawa kehilangan listrik," kata utilitas setempat.

Trami ialah yang terbaru dalam serangkaian peristiwa alam yang ekstrem yang dialami Jepang. Jepang telah dihantam topan, banjir, gempa bumi, dan gelombang panas dalam beberapa bulan terakhir, yang memakan banyak nyawa dan menyebabkan kerusakan yang luas.

"Dengan kecepatan maksimum 216 kilometer per jam, Trami akan menghampiri sebagian besar kepulauan itu," kata peramal cuaca.

East Japan Railway mengumumkan bahwa mereka akan secara bertahap menghentikan layanan kereta di dan sekitar Tokyo dan mengakhiri semua kereta sekitar pukul 20.00 sesaat sebelum topan itu mendekat ke ibu kota Jepang.

Petugas menumpuk karung pasir untuk menghindari terulangnya banjir yang terlihat selama badai sebelumnya. Beberapa wilayah barat masih belum pulih dari topan paling kuat yang menyerang negara itu dalam seperempat abad pada awal September. Topan Jebi mengklaim 11 jiwa dan menutup Bandara Kansai.