Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
Penuduh Anwar Ibrahim atas sodomi, Mohd Saiful Bukhari Azlan, duduk dengan tenang ketika berada di luar Kantor Pusat Pemilihan Port Dickson, Sabtu (29/9) pagi.
Saiful hanya beberapa meter dari Presiden Parti Keadilan Rakyat, Anwar Ibrahim, pria yang dia tuduh menyodominya pada 2008 ketika dia masih menjadi asisten pribadi Anwar.
"Saya tidak sabar untuk melihatnya di dalam (kantor pusat nominasi). Sudah lama sejak saya bertemu dengannya," kata Saiful.
Setelah tuduhan Saiful satu dekade yang lalu, Anwar dipenjara pada 2015 dan tidak dapat mengikuti pemilihan umum pada Mei.
Namun, ia dibebaskan dari penjara pada Mei 2018 setelah diampuni oleh Yang di Pertuan Agung Malaysia setelah koalisi Pakatan Harapan yang dipimpin oleh Mahathir Mohamad memenangi pemilihan umum.
Ketika ditekan oleh wartawan tentang mengapa ia ingin bersaing di kursi Port Dickson, Saiful mengatakan bahwa yang pasti dia tidak akan memunculkan kontroversi masa lalu mereka dalam kampanyenya. "Ini bukan tentang pembalasan dendam. Ini murni saya memasuki proses demokrasi di Malaysia," kata Saiful.
Di dalam pusat nominasi atau gedung Dewan Kota Port Dickson, Anwar dan Saiful berjabat tangan saat mereka menyerahkan dokumen masing-masing.
Anwar dan Saiful bertukar kata-kata singkat sebelum Saiful berdiri dan duduk di depan aula.
Ketika para kandidat secara resmi diumumkan, nama Saiful disambut dengan suara keras mengejek dari para pendukung Anwar di luar pusat nominasi.
"Saya akan menasihati mereka tentu saja, tetapi Anda juga dapat menghargai upaya jahat di bagiannya (Saiful) di masa lalu," kata Anwar.
"Lebih mudah bagi saya untuk memaafkan dan melanjutkan. Anda juga harus menghargai perhatian dari banyak orang yang sangat terluka dan menderita dalam prosesnya," tambahnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved