Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Pasukan AS, Prancis, dan Turki Didesak Hengkang

AFP/Yan/I-1
30/9/2018 22:45
Pasukan AS, Prancis, dan Turki Didesak Hengkang
(AFP/Don EMMERT)

MENTERI Luar Negeri Suriah pada Sabtu (29/9) mengecam pasukan AS, Prancis, dan Turki yang beroperasi di negaranya sebagai tentara pendudukan dan menuntut agar mereka segera hengkang.

Di hadapan Majelis Umum PBB, Menteri Luar Negeri Walid al-Moualem juga menyerukan pengungsi Suriah untuk pulang. Moualem mendesak para pengungsi itu untuk pulang, meskipun perang negara itu masih berkecamuk dan sudah memasuki tahun kedelapan.

Moualem, yang juga menjabat wakil perdana menteri mengatakan, pasukan asing berada di tanah Suriah secara ilegal dengan dalih memerangi terorisme. Dia menjanjikan mereka akan ditangani seperti teroris juga. "Mereka harus segera mundur dan tanpa syarat apa pun," katanya kepada majelis.

Moualem bersikeras bahwa perang melawan teror hampir berakhir di Suriah. Lebih dari 360 ribu orang telah tewas sejak perang meletus pada 2011. Jutaan orang juga terusir dari rumah mereka.

Dia mengatakan Damaskus akan terus melakukan pertempuran suci ini sampai membersihkan semua wilayah Suriah dari dua hal, yaitu kelompok teror dan tentara asing ilegal.

Amerika Serikat memiliki sekitar 2.000 tentara di Suriah. Mereka terutama melatih dan memberi nasihat kepada pasukan Kurdi dan orang Arab Suriah penentang Presiden Bashar al-Assad.

Prancis memiliki lebih dari 1.000 tentara di negara yang dilanda perang itu.

Mengenai pengungsi, Moualem mengatakan kondisi Suriah cukup baik bagi mereka untuk kembali. Dia menyalahkan beberapa negara barat karena menyebarkan ketakutan irasional yang mendorong pengungsi untuk menjauh.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik