Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
KEBIJAKAN dagang Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap Tiongkok dan Uni Eropa akan menjadi wacana dalam pertemuan kelompok 20 menteri keuangan di Buenos Aires, Argentina, akhir pekan ini.
Wacana tentang konflik perdagangan global dan devaluasi kompetitif akan menjadi perhatian dalam pertemuan mengingat kebijakan proteksionisme Trump pada baja dan aluminium, membuat marah Uni Eropa, Kanada, dan Meksiko.
Ketiga negara sudah tampak mengatur diskusi mode antara menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari 20 negara terkemuka dunia selama dua hari pertemuan.
"Pertemuan akan berlangsung dengan latar belakang kerentanan keuangan yang sedang berlangsung di negara berkembang ekonomi dan ketegangan perdagangan global," kata Menteri Keuangan Australia Scott Morrison.
Dia menuju ke Buenos Aires berencana untuk mendesak anggota G20 agar pasar tetap terbuka.
"Sejarahnya jelas, ketika hambatan perdagangan naik, pertumbuhan dan pekerjaan turun," tambahnya.
Ekonom Rubens Barbosa, Mantan Duta Besar Brasil untuk Washington dan London, mengatakan Brasil akan mencoba membela multilateralisme dalam perdagangan internasional.
"Di Buenos Aires, apa yang akan ada di atas meja adalah proteksionisme dan penguatan WTO dari sudut pandang negara-negara berkembang seperti Brasil," katanya.
Kondisi itu terjadi setelah cicitan Twitter terbaru Trump pada Jumat (20/7) menuduh Uni Eropa dan Tiongkok memanipulasi mata uang dan suku bunga mereka lebih rendah serta membidik Bank Sentral AS yang akan menaikkan suku bunga yang disebut Trump akan mengikis keunggulan kompetitif.
Masalah ekonomi yang mengganggu sejumlah pasar negara berkembang juga akan menjadi perhatian mengingat Argentina baru-baru ini mendapatkan pinjaman US$50 miliar dari IMF untuk menstabilkan ekonomi, setelah peso jatuh 35% antara April dan Juni.
Dolar AS, kenaikan harga minyak, dan suku bunga AS telah memicu pelarian modal dari negara berkembang seperti Brasil dan Argentina, dengan investor mengambil US$14 miliar antara Mei dan Juni.
Sementara itu, Kanselir Jerman Angela Merkel memperingatkan Uni Eropa siap untuk menanggapi lebih banyak cukai AS yang akan datang dan menggambarkan ketegangan perdagangan saat ini sebagai sangat serius.
Kepala Dana Moneter Internasional Christine Lagarde mengatakan awal pekan ini bahwa peningkatan pembatasan perdagangan menimbulkan ancaman jangka pendek terbesar bagi ekonomi dunia, meskipun proyeksi pertumbuhan 3,9% hingga 2019.
Dia juga memperingatkan Trump bahwa ekonomi AS sangat rentan dengan tindakan balas dendam.
Para ekonom IMF menyebut dalam skenario terburuk PDB Global dapat dipangkas hingga US$430 miliar pada 2020 jika semua ancaman tarif dan pembalasan diterapkan.
Anggota-anggota BRICS, Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan yang juga anggota G20 mengaku khawatir.
"Semua anggota BRICS mendapat manfaat dari globalisasi. Semuanya membutuhkan aliran dana dan modal," kata Sreeram Chaulia, Dekan di Sekolah Luar Negeri Jindal Delhi.
"Trump sedang mencoba untuk menghentikan perdagangan dan keuangan. Kami mengandalkan pergerakan modal internasional dan FDI ke dalam, Trump ingin menghentikannya," lanjutnya.(X-10)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved