Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Trump-Putin Bertemu, Hubungan AS-Rusia Mulai Terbuka

Irene Harty
16/7/2018 22:05
Trump-Putin Bertemu, Hubungan AS-Rusia Mulai Terbuka
(AFP PHOTO / SAUL LOEB)

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin memulai pertemuan bersejarah pada Senin (16/7) dan berjanji untuk mereformasi hubungan bermasalah antara dua kekuatan nuklir terbesar di dunia tersebut.

Trump bertekad menjalin ikatan pribadi dengan Putin. Keduanya juga saling bertukar pernyataan pembukaan di depan pers pada awal pertemuan mereka di Helsinki, Finlandia, tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, Putin sempat mendapat ucapan selamat dari Trump atas pementasan sukses Piala Dunia di Rusia. Tapi itu tak lama karena sejurus kemudian mereka langsung fokus pada topik pembicaraan yang lebih substantif.

"Waktunya telah tiba untuk berbicara secara substantif tentang hubungan kita dan bidang masalah dunia," lanjut Trump.

Sebelum kedua pemimpin itu memasuki sesi pertama antara mereka dan penafsir mereka, Trump mengatakan KTT akan mencakup semuanya mulai dari perdagangan hingga militer, rudal, nuklir, hingga Tiongkok.

"Terus terang, kami belum akur selama beberapa tahun terakhir, dan saya benar-benar berpikir dunia ingin melihat kami berbincang. Kami adalah dua kekuatan nuklir besar," kata Trump.

"Saya belum lama di sini (sebagai presiden), sudah hampir dua tahun, tetapi kita akan memiliki hubungan yang luar biasa, saya harap begitu," imbuhnya.

Sebelum perayaan puncak dibuka, Trump diberi pertanyaan tentang kemungkinan dirinya menekan Putin atas dugaan manipulasi Rusia dari Pemilu 2016. Dia hanya berkata, "Kami akan baik-baik saja."

Banyak kritikus AS telah menyerukan pembatalan KTT setelah dugaan campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden.

Namun, Trump bersikeras pertemuan akan menjadi baik dengan mencoba membangun semacam hubungan pribadi dengan Putin dengan para pemimpin otokratis Tiongkok dan Korea Utara.

Jika pasangan itu menemukan titik temu, KTT dapat mengambil isu global dari beberapa konflik paling berbahaya di dunia, termasuk Suriah. Namun, ada banyak titik gesekan yang belum bisa menghancurkan harapan Trump.

Salah satunya ialah ketika Trump memulai hari dengan mengisi kinimasa Twitter-nya, menyalahkan dinginnya diplomatik pada penyelidikan atas dugaan campur tangan pemilu Rusia.

"Hubungan kami dengan Rusia TIDAK PERNAH lebih buruk berkat bertahun-tahun kebodohan dan kebodohan AS dan sekarang, Pemburuan Penyihir yang Dikekang!" kata Trump di Twitter.

Kementerian Luar Negeri Rusia membalas, "Kami setuju." Namun, pihak yang tidak suka menyerukan hashtag #BAF (Blame America First).

Selain itu, pertemuan puncak NATO pada minggu lalu mencuatkan hubungan bilateral yang buruk antara AS dan Rusia, tetapi Trump dengan segera mengatakan meskipun menempatkan Rusia sebagai musuh, dia menempatkan Moskow setara dengan Tiongkok dan Uni Eropa sebagai saingan ekonomi dna diplomatik.

Trump juga di bawah tekanan dari Inggris untuk menekan Putin atas agen saraf yang meracuni empat orang di Inggris selatan. Namun banyak yang takut bahwa Trump dapat mengalah terlalu banyak saat berhadapan dengan Putin.

Trump juga telah menolak untuk secara pribadi berkomitmen terhadap penolakan AS untuk mengakui aneksasi Rusia atas Crimea, meninggalkan kemungkinan terbuka untuk terkait janji oleh Putin untuk mengendalikan pengaruh Iran di Suriah.

Tuntutan ekstradisi 12 perwira intelijen Rusia yang didakwa pekan lalu oleh jaksa khusus AS Robert Mueller juga belum jelas. (AFP/X-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya