Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Menlu AS Mulai Negosiasi Intens di Korut

Irene Harty
07/7/2018 17:50
Menlu AS Mulai Negosiasi Intens di Korut
(AFP PHOTO / POOL / Andrew Harnik)

DIPLOMAT tinggi Amerika Serikat (AS) memulai hari yang intens bernegosiasi dengan rekan Korea Utaranya pada Sabtu (7/7) saat berusaha menetapkan komitmen negara itu untuk perlucutan senjata nuklir.

Menteri Luar Negeri (AS), Mike Pompeo, berada di rumah tamu Pyongyang yang elegan untuk pembicaraan hari kedua dengan pemimpin Kim Jong-young, tangan kanan Kim Jong Un.

"Kebijakan kami belum berubah. Harapan kami adalah apa yang presiden dan Kim Jong Un setujui bersama di Singapura, dan itu adalah denuklirisasi Korea Utara (Korut)," kata juru bicara Pompeo, Heather Nauert.

Pembicaraan diadakan di sebuah vila besar di dalam kompleks resmi di Pyongyang, dekat dengan makam yang mengesankan di mana mantan pemimpin militer Korea Utara Kim Il Sung dan Kim Jong Il, kakek dan ayah Kim Jong-un.

Sebelumnya, Pompeo, ditemani oleh pejabat senior Departemen Luar Negeri dan CIA, mengadakan beberapa jam perundingan pada Jumat (6/7) malam dan makan malam dengan Kim Yong Chol yang diwarnai lelucon dan basa-basi, menurut Nauert.

Mereka juga setuju untuk membentuk pihak-pihak yang bekerja untuk mengejar rincian agar perjanjian yang dibuat di Singapura lebih baik.

Pada awal hari, Pompeo meninggalkan kompleks untuk pergi ke lokasi tempat aman menghubungi Presiden AS Donald Trump kemudian kembali untuk memulai kembali pembicaraan sekitar pukul 09:00 waktu setempat.

Kim Yong Chol bertanya pada Pompeo tentang kenyamanannya saat tidur dan menambahkan perlunya melakukan diskusi yang sangat serius pada hal-hal yang sangat penting kemarin.

"Jadi berpikir tentang diskusi-diskusi itu, kamu mungkin tidak tidur nyenyak semalam," usulnya.

Pompeo menjawab tidurnya baik-baik saja, tetapi pertukaran itu menyarankan pembicaraan yang lebih sulit ke depan.

Pompeo memperingatkan jalan menuju denuklirisasi lengkap membangun hubungan antara kedua negara adalah vital untuk Korut yang lebih baik.

Kim menjawab, "Tentu saja itu penting. Ada hal-hal yang harus saya klarifikasi."

"Ada hal-hal yang harus saya klarifikasi juga," jawab Pompeo.

Mereka akan berbicara sepanjang hari itu sebelum Pompeo pergi ke Tokyo untuk menjelaskan sekutu AS, Jepang dan Korea Selatan.

Kunjungan Pompeo itu menjadi kunjungan ketiga sejak dia masih direktur CIA dan tetap menjadi tokoh penting dalam negosiasi setelah proses itu menjadi publik dan dia menjadi sekretaris negara.

Dibandingkan dengan negosiasi perlucutan senjata nuklir internasional sebelumnya, diskusi antara Washington dan Pyongyang tentang mencairkan hubungan dan membongkar persenjataan Korea Utara tampaknya berjalan mundur.

Bulan lalu, Kim dan Trump bertemu di Singapura dan menandatangani pernyataan yang meminta Pyongyang untuk bekerja menuju denuklirisasi lengkap Semenanjung Korea sebagai ganti jaminan keamanan AS dan perdamaian dalam beberapa dasawarsa lamanya.

Namun, alih-alih kedua pemimpin memiliki negosiasi rinci dalam pertemuan mereka, pernyataan singkat itu memulai proses panjang diplomatik yang dipandang pesimis oleh pengamat Korea dan pakar non-proliferasi. (AFP/Ire/X-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Victor Nababan
Berita Lainnya