Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
PESAWAT-pesawat tempur Israel menargetkan lebih banyak kantong-kantong Hamas di Jalur Gaza pada Rabu (23/5) pagi dalam satu pembalasan baru setelah serangan lintas perbatasan Palestina sehari sebelumnya.
"Pesawat Angkatan Udara Israel menyerang infrastruktur bawah tanah milik organisasi teror Hamas di Jalur Gaza utara, dan dua target militer tambahan milik pasukan laut organisasi teror Hamas," kata pernyataan militer Israel dalam bahasa Inggris.
Dalam pernyataan itu, militer Israel berkali-kali menyebut Hamas sebagai organisasi teror. Padahal, sebelumnya, Komisioner Hak Asasi Manusia PBB Zeid Ra'ad al Hussein mengatakan justru Israel yang telah menggunakan kekuatan yang tidak sepadan atas pengunjuk warga Palestina.
"Serangan itu dilakukan sebagai tanggapan terhadap peristiwa yang terjadi kemarin pagi, ketika sejumlah teroris menyusup ke Israel dan membakar pos militer," lanjut pernyataan militer tersebut.
Sebuah tank Israel menembaki posisi Hamas pada Selasa (22/5) setelah warga Gaza menerobos pagar perbatasan dan membakar pos militer tanpa pasukan.
Tidak ada laporan jumlah korban dari serangan yang menyebabkan kapal turun di pelabuhan perikanan Kota Gaza.
Ketegangan antara Israel dan Gaza telah terjadi sejak 30 Maret saat warga Palestina mulai menuntut hak untuk kembali ke rumah-rumah keluarga mereka setelah melarikan diri atau diusir sejak 1948 selama perang di sekitar pembentukan Israel.
Setidaknya 118 orang Palestina tewas oleh tembakan Israel sejak itu, menurut pihak berwenang di Gaza. Protes memuncak pada tanggal 14 Mei, saat Amerika Serikat memindahkan kedutaannya di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Puluhan ribu orang memprotes perbatasan Gaza hari itu, dengan 62 tewas oleh tembakan Israel dan tidak ada korban dari Israel.
Israel mengatakan tindakannya untuk mempertahankan perbatasan dan menghentikan infiltrasi massa dari wilayah itu serta menuding Hamas menggunakan demonstrasi untuk melindungi tindakan kekerasan yang mereka lakukan. (AFP/X-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved