Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PAPUA Nugini, yang masih dalam pemulihan dari sebuah gempa dahsyat pekan lalu, kembali dilanda gempa susulan yang kuat pada Rabu (7/3), yang menyebabkan sekitar 18 orang tewas atau terluka, menambah korban yang meningkat dari gempa tersebut.
“Jumlah korban yang pasti dari gempa berkekuatan 6,7 skala Richter yang melanda sesaat setelah tengah malam tidak diketahui secara langsung,” kata Pusat Bencana Nasional Papua Nugini.
Sekretaris Jenderal Palang Merah Papua Nugini Uvenama Rova mengatakan, lebih dari 100 orang tewas dalam gempa berkekuatan 7,5 skala richter tersebut, yang melanda pada 26 Februari. Gempa dan gempa susulan terpusat di Wilayah Dataran Tinggi terpencil di negara itu, dan gambaran lengkap tentang ruang lingkup penghancurannya lambat untuk muncul.
Sedikitnya 67 orang terbunuh di Provinsi Hela di Papua Nugini tengah, menurut sebuah perkiraan oleh Dewan Gereja Hela. “Sekitar 38 atau 39 orang lainnya meninggal di Provinsi Highlands Selatan,” tambah Palang Merah Papua Nugini.
"Banyak keluarga kehilangan rumah mereka, akhirnya para keluarga tidur bersama di kamp sementara di bawah kanvas,” tutur sebuah laporan dari Dewan Gereja Hela.
Laporan tersebut menambahkan bahwa klinik kesehatan, persediaan air dan kebun yang bergantung pada penduduk untuk makanan semuanya rusak akibat gempa bumi minggu lalu.
"Warga telah menjadi trauma," kata laporan tersebut. "Orang-orang bingung dan ketakutan dan banyak lagi yang menolak kembali ke rumah mereka sendiri."
Palang Merah Papua Nugini juga mengatakan sebanyak 143.000 orang mungkin terkena dampak gempa tersebut, dengan 17.000 orang mengungsi dari rumah mereka.
Pemerintah Papua Nugini belum mengeluarkan korban tewas resmi. Pusat Bencana Nasional mengatakan pada Rabu (7/3), bahwa sekitar 55 sampai 75 orang telah terbunuh. (NY Times/OL-7)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved