Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Tiongkok Jaga Ketat Perbatasan Korut

Haufan Hasyim Salengke
20/1/2018 11:16
Tiongkok Jaga Ketat Perbatasan Korut
(AFP/Chandan KHANNA)

Tiongkok telah meningkatkan keamanan di sepanjang wilayah perbatasan mereka dengan Korea Utara (Korut) melalui pengerahan pasukan keamanan ekstra sebagai uapaya persiapan menghadapi krisis potensial.

Selain menambah pasukan kemanan, Beijing juga memasang kamera-kamera pengawas dan sejumlah detektor radiasi untuk keperluan mendeteksi dan mengawasi kemungkinan serangan nuklir dan rudal oleh Pyongyang.

Retorika baku serangan nuklir dan serangan personal antara Presiden Amerika Serikat (AS) dan pemimpin tertinggi Korut Kim Jong-un telah menimbulkan kekhawatiran di Tiongkok akan terjadi kon-flik.

Jika krisis pecah, itu akan mendorong jutaan pengungsi Korut melintasi perbatasan 1.420 km, dan dampak nuklir bisa melanda kota-kota 'Negeri Panda'.

Ketika pemerintah mengambil langkah persiapan secara tertutup, penduduk di Tiongkok melihat adanya peningkatan patroli-patroli di wilayah perbatasan di antara kedua negara yang bersekutu dekat tersebut.

Alat-alat untuk memonitor radiasi nuklir dipasang di kota-kota perbatasan, dan warga lokal mengatakan interaksi dengan 'Negeri Juche' telah dipatahkan.

Sebuah spanduk merah di pagar perbatas di Dandong, sebuah pusat perdagangan utama yang dipisahkan dengan Korut oleh Sungai Yalu, memuat pesan ala Perang Dingin untuk warga.

Bunyi-nya, 'Warga atau organisasi yang melihat kegiatan mata-mata harus langsung melaporkannya ke organ-organ keamanan nasional'.

Di luar Dandong, pos-pos pemeriksaan baru mengarah ke jalan yang membentang di sepanjang Sungai Yalu.

Penduduk setempat mengatakan pos-pos tersebut dibangun pada Oktober lalu.

"Sebelumnya, warga Korea Utara datang ke sini untuk memancing ikan, tapi sekarang mereka tidak berani," ujar Zhang Fuquan di peternakan ikan di Sungai Yalu pada sisi Tiongkok.

"Tentara-tentara melakukan patroli dan mengawasi."

Di Longjing, desa-desa telah membentuk unit-unit perlindungan perbatasan.

Para kader mengajarkan bela diri kepada warga.

Terus pantau

Sementara itu di tepi berlawanan, tentara Korut terus memantau dari menara pengawas dan setidaknya satu pesawat tempur mengintai wilayah tersebut dari udara.

Para ahli mengatakan pesawat tersebut, yang dilihat wartawan AFP, ialah jet pengebom Ilyushin Il-28 era Stalin atau turunan Tiongkok.

"Korea Utara sangat mungkin sedang melakukan patroli di sepanjang Sungai Yalu," kata Rick Fisher, seorang peneliti di International Assessment and Strategy Center, lembaga kajian yang yang berbasis di AS.

"Mereka ingin melihat apa yang mereka bisa pada sisi Tiongkok dan sengaja meningkatkan alarm Beijing," Fisher menambahkan.

Hubungan antara Beijing dan Pyongyang telah memburuk saat 'Negeri Panda' mendukung serangkaian sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menghukum sekutu dekatnya itu atas uji coba rudal nuklir yang telah berulang kali.

Dalam pertemuan yang sebelumnya tidak terpikirkan, para diplomat dan pejabat militer AS mengatakan kepada rekan-rekan mereka di Tiongkok tahun lalu tentang rencana Washington untuk mengirimkan pasukan ke Korut dan mengamankan senjata nuklirnya jika rezim Kim Jong-un jatuh.

"Hubungan Tiongkok-Korut memiliki beberapa masalah saat ini," kata Yang Xiyu, mantan negosiator Tiongkok untuk masalah nuklir Pyongyang.

"Masalah-masalah itu telah membawa situasi sulit saat ini dalam hubungan mereka," pungkasnya.

(AFP/I-1)I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya