Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
IRAN dengan marah menuduh Amerika Serikat (AS) mencampuri urusan dalam negeri mereka setelah Presiden Donald Trump menyatakan dukunganya terhadap demonstrasi antipemerintah Iran. Tuduhan tersebut dilontarkan Iran di PBB. Duta Besar Iran di PBB Gholamali Khoshroo mengatakan dalam sebuah surat bahwa pemerintah AS telah meningkatkan tindakan intervensi dengan cara yang aneh terkait urusan internal Iran dengan dalih memberikan dukungan untuk demonstrasi sporadis, yang dalam beberapa kasus disebutnya dibajak penyusup.
Khoshroo menuding AS telah melanggar hukum internasional dan prinsip-prinsip piagam PBB serta mendesak dunia untuk mengutuk pernyataan Washington. “Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat, dalam cicitan absurd mereka yang luar biasa, menghasut orang-orang Iran untuk melakukan tindakan yang mengganggu,” kata Khoshroo dalam surat yang dilayangkan ke Dewan Keamanan dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. Ia menambahkan, Kementerian Luar Negeri AS mengakui pemerintah AS ingin mendorong demonstran di Iran untuk mengubah pemerintahan mereka, mengakui bahwa AS terlibat dalam campur tangan dalam urusan internal Iran melalui Facebook dan Twitter.
Surat tersebut dikeluarkan setelah Trump berjanji membantu warga Iran mengambil kembali pemerintahan mereka dan Gedung Putih akan memberikan sanksi baru kepada mereka yang terlibat dalam tindakan keras terhadap demonstran. “Penghormatan terhadap rakyat Iran saat mereka mencoba mengembalikan pemerintahan korup mereka, Anda akan mendapat banyak dukungan dari AS pada waktu yang tepat!” ujar Trump dalam cicitannya di Twitter.
Berakhir
Pada Rabu (3/1), Kepala Garda Revolusi Iran mengumumkan akhir dari penghasutan saat puluhan ribu orang berkumpul di sebuah demonstrasi kekuatan penguasa Islam di negara tersebut setelah kerusuhan mematikan beberapa hari. Jenderal Mohammad Ali Jafari mengatakan Garda hanya melakukan intervensi dengan cara yang terbatas terhadap kurang dari 15 ribu pembuat onar secara nasional, menambahkan bahwa sejumlah besar telah ditangkap. Protes mengenai masalah ekonomi meletus di kota kedua Masyhad di Iran pekan lalu dan dengan cepat menyebar ke seluruh negeri, berbalik melawan rezim secara keseluruhan dalam ujian terbesar bagi pihak berwenang sejak demonstrasi massal pada 2009.
Jafari menambahkan, bahwa di balik demonstrasi tersebut campur tangan asing secara besar-besaran di media sosial. “Namun, sekali pembatasan mulai diberlakukan, masalah berkurang,” tuturnya. Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir menuturkan ketegangan demonstrasi di Iran sudah mereda dan situasi sudah mulai aman dan stabil. Warga negara Indonesia (WNI) di Iran juga sudah diimbau KBRI untuk tidak ikut-ikutan dalam aksi demonstrasi dan menjauh dari daerah ricuh. “Pemerintah Iran juga sudah melakukan pengarahan dan menjelaskan bahwa pada awalnya unjuk rasa berlangsung damai tapi jadi ricuh karena menurut Iran, ada campur tangan pihak asing,” tandas Arrmanatha. (AFP/I-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved