Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendadak geram dengan mantan Kepala Analis Kepresidenan AS Steve Bannon terkait dengan sejumlah pernyataan Bannon dalam sebuah buku baru mengenai kepemimpinan miliarder itu di Gedung Putih.
Dengan sangat kasar, Trump menyebut Bannon sebagai orang gila dan tidak berhubungan dengannya. “Steve Bannon tidak ada hubungannya dengan saya atau kepresidenan saya. Ketika dipecat, dia tidak hanya kehilangan pekerjaan, dia kehilangan akal sehatnya,” seru Trump.
Trump menuding Bannon melakukan itu hanya untuk kepentingan dirinya sendiri. “Sekarang dia sendirian, Steve belajar bahwa kemenangan tidak semudah yang terlihat. Steve sangat sedikit hubungannya dengan kemenangan bersejarah kami, yang dihasilkan orang-orang terlupakan di negara ini,” kata Trump. “Steve berpura-pura berperang dengan media, yang dia sebut partai oposisi. Namun, dia menghabiskan waktunya di Gedung Putih untuk membocorkan informasi palsu ke media agar membuat dirinya tampak jauh lebih penting daripada dirinya,” tambahnya.
Trump juga menyatakan Bannon jarang menghadiri pertemuan pribadi dengannya dan hanya berpura-pura memiliki pengaruh untuk membodohi beberapa orang tanpa akses, seperti penulis buku palsu itu. Bahkan, Pengacara Trump, Charles Harder mengirim surat kepada Bannon atas pelanggaran perjanjian nondisclosure karena berkomunikasi dengan Michael Wolff tentang Trump, anggota keluarganya, dan kampanye kepresidenannya. “Surat tersebut juga menuduh Bannon mengungkapkan informasi rahasia kepada Wolff dan meremehkan, bahkan dalam beberapa kasus langsung menghina Trump dan anggota keluarganya,” imbuhnya.
Fire and Fury: Inside the Trump White House merupakan judul buku yang ditulis jurnalis Michael Wolff yang rencananya diterbitkan pada Rabu (3/1). Dalam buku itu, Bannon menggambarkan pertemuan anak laki-laki Trump, Donald Jr, dan Pengacara Rusia Natalia Veselnitskaya pada 9 Juni 2016 saat kampanye pemilihan presiden AS sebagai ‘sebuah pengkhianatan dan aksi tidak patriotik’.
Menantu Trump, Jared Kushner dan Ketua Kampanye, Paul Manafort juga menghadiri pertemuan di Trump Tower di New York itu. “Tiga orang senior dalam kampanye tersebut mengira ada baiknya bertemu dengan pemerintah asing di dalam Trump Tower di ruang konferensi di lantai 25, tanpa pengacara,” kata Bannon. “Meski Anda pikir ini tidak berbahaya atau tidak patriotik atau buruk, saya berpikir tentang itu semua,” katanya. (AFP/Irene Harty/I-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved