Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Myanmar Tanggapi Positif Formula 4+1 Usulan Indonesia

Anastasia Arvirianty
04/9/2017 20:05
Myanmar Tanggapi Positif Formula 4+1 Usulan Indonesia
(AFP PHOTO / MINISTRY OF FOREIGN AFFAIRS)

UNTUK membantu mengatasi krisis Rohingya, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi telah bertolak ke Myanmar melakukan diplomasi kemanusiaan dengan beberapa pejabat tinggi Myanmar. Retno menyampaikan usulan Indonesia yang disebut Formula 4+1 untuk Rakhine State.

Lebih lanjut, Retno memaparkan, empat elemen ini terdiri dari mengembalikan stabilitas dan keamanan, menahan diri secara maksimal dan tidak menggunakan kekerasan, perlindungan kepada semua orang yang berada di Rakhine State, tanpa memandang suku dan agama, dan pentingnya segera dibuka akses untuk bantuan keamanan.

"Empat elemen pertama merupakan elemen utama yang harus segera dilakukan agar krisis kemanusian dan keamanan tidak semakin memburuk," tutur Retno dalam sebuah pernyataan resmi yang diterima Media Indonesia, Senin (4/9).

Sedangkan satu elemen lainnya adalah pentingnya agar rekomendasi Laporan Komisi Penasehat untuk Rakhine State yang dipimpin oleh Kofi Annan dapat segera diimplementasikan.

"Usulan tersebut ditanggapi secara positif oleh State Counsellor Myanmar Daw Aung San Suu Kyi. Kami membahas dengan detail terkait akses bantuan kemanusiaan dan implementasi rekomendasi laporan Komisi Penasehat dari Kofi Annan," tambahnya.

Mengenai implementasi rekomendasi laporan Kofi Annan, Retno mengungkapkan, pemerintah Myanmar berjanji akan membentuk komite implementasi dan Badan Penasehat untuk mengawasi implementasi rekomendasi tersebut.

Di samping itu, menurut Retno, satu capaian penting misi diplomasi kemanusiaan Indonesia ini adalah dengan disepakatinya Indonesia dan ASEAN terlibat dalam penyaluran bantuan kemanusiaan di Rakhine State. Mekanisme penyaluran dipimpin oleh pemerintah Myanmar, tetapi melibatkan ICRC dan beberapa negara termasuk Indonesia dan ASEAN.

"Dalam pemberian bantuan ini, Indonesia selalu menekankan bahwa bantuan harus sampai kepada semua orang yang memerlukan, tanpa kecuali, tanpa memandang agama dan etnis," ujarnya.

Selain melakukan pertemuan dengan Suu Kyi, Retno juga melakukan pertemuan dengan tiga menteri Myanmar yaitu menteri pada kantor Presiden, National Security Advisor, dan Menteri muda urusan luar negeri. Pertemuan tersebut membahas masalah teknis mekanisme bantuan kemanusiaan, yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Myanmar.

Di samping itu, Retno juga menyampaikan, Indonesia juga telah mendapat akses dengan diterima dalam mekanisme penyaluran bantuan kemanusiaan yang dipimpin pemerintah Myanmar dan akan melibatkan Komite Internasional Palang Merah (ICRC)

"Misi ke Myanmar paling tidak telah mencapai dua hal, pertama menyampaikan perhatian besar masyarakat Indonesia kepada situasi kemanusiaan di Rakhine State dan adanya komitmen otoritas Myanmar untuk segera atasi krisis kemanusiaan tersebut," pungkas Retno. (X-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya