Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
SEBUAH guncangan kuat terdeteksi di Korea Utara, yang memunculkan spekulasi negara terisolasi itu telah melakukan uji coba nuklir keenam.
Menurut data Badan Survei Geologi Amerika Serikat atau USGS, Minggu (3/9), gempa berkekuatan 6,3 Skala Richter di wilayah timur laut Korut kemungkinan berasa dari "sebuah ledakan." Episenter gempa terdeteksi dari tempat Korut melakukan beberapa uji coba nuklir sebelumnya.
Getaran terasa beberapa jam setelah kantor berita KCNA melaporkan bahwa pemimpin Korut Kim Jong-un sedang menginspeksi sebuah hulu ledak bom hidrogen. Kantor berita Yonhap melaporkan gempa terjadi di Kilju County, di mana situs uji coba nuklir Punggye-ri milik Korut berdiri. Sejumlah petinggi militer Korsel mengatakan Korut telah "dianggap" melakukan sebuah uji coba nuklir terbaru.
Badan Gempa Bumi Tiongkok mendeskripsikan guncangan sebagai "terduga ledakan." Beijing mendeteksi adanya guncangan kedua dengan kekuatan 4,6 SR.
Laporan awal USGS menyebut kekuatan gempa di angka 5,6 SR dengan kedalaman 10 kilometer. Namun data itu direvisi menjadi 6,5 SR di kedalaman 0 km. Korut melakukan uji coba nuklir terakhirnya pada September 2016. Uji coba merupakan bentuk pembangkangan Korut terhadap sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa dan tekanan internasional.
Selasa (29/8), Korut menembakkan misil balistik jarak menengah yang terbang melintasi Jepang. Uji coba itu dinilai Jepang dan pihak lainnya sebagai aksi paling provokatif sejauh ini. Bulan lalu, media AS melaporkan bahwa komunitas intelijen Negeri Paman Sam telah menyimpulkan Pyongyang telah sukses menciptakan senjata nuklir dalam ukuran mini, yang dapat dipasang sebagai hulu ledak di sebuah misil. (MTVN/OL-8)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved