Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Dari Gaza, Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia!

Micom
16/8/2017 19:00
Dari Gaza, Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia!
(Ist)

MENILIK sejarah proklamasi kemerdekaan Indonesia, 72 tahun silam, Palestina adalah negara pertama yang mengakui Indonesia merdeka. Bahkan sejarah mencatat bahwa dukungan Palestina untuk kemerdekaan Indonesia bahkan sudah dimulai jauh hari sejak proklamasi kemerdekaan belum diucap, yakni tanggal 6 September 1944!

Kisahnya, Bung Karno dan Bung Hatta jauh hari sebelum mempersiapkan kemerdekaan sudah berkorespondensi langsung dengan tokoh-tokoh dari wilayah Timur Tengah. Tak butuh waktu lama, dukungan dan pengakuan kemerdekaan Indonesia mulai datang. Setelah Palestina, berlanjut ucapan dari Mesir, Suriah, Irak, Lebanon, Yaman, dan Afghanistan.

Dukungan Palestina atas kemerdekaan Indonesia diwakili langsung oleh Syekh Muhammad Amin al-Husain, seorang Mufti Besar Palestina yang mengucapkan kemerdekaan Indonesia lewat jaringan Radio Berlin berbahasa Arab.

Sebuah pengakuan kemerdekaan dari Palestina untuk Indonesia yang punya fungsi amat krusial kala itu. Tanpa pengakuan dan dukungan dari Palestina, mungkin kemerdekaan Indonesia hanya sebatas wacana yang tak dihargai oleh bangsa lain.

Kini, dari Gaza, Palestina, sebuah kado manis kembali hadir di tengah persiapan perayaan kemerdekaan Indonesia ke-72. Ucapan Eid Istiqlal Indonesia, kembali didengungkan oleh anak-anak Gaza. Jelang peringatan 72 tahun kemerdekaan Indonesia, sekali lagi ucapan 'Selamat Kemerdekaan' itu datang dari Palestina.

"Eid Istiqlal, Happy Independence Day Indonesia," ucap puluhan anak-anak Gaza serentak.

Dari Kota Gaza yang masih dikepung dan dijajah sepanjang hari dan sepanjang tahun, kado kemerdekaan itu datang sangat tulus. Berkali-kali anak-anak Gaza ini bahkan mencoba mengucapkan kalimat "Merdeka, merdeka, Eid Istiqlal Indonesia."

Dengan lidah dan logat Bahasa Arab kentalnya, lebih sering terdengar sebagai 'merdika' ketimbang 'merdeka'. Seketika, ekspresi mereka membuat haru, tawa, dan bangga menjadi satu.

Aksi Cepat Tanggap mendapat kiriman kado kemerdekaan itu hanya berselang beberapa hari sebelum hari kemerdekaan 17 Agustus esok.

"Kami mengajak anak-anak yatim piatu dan keluarga yatim yang ayahnya wafat sebagai syuhada. Ada sekitar 100 keluarga yatim yang ikut dalam acara perayaan hari kemerdekaan Indonesia ini," kata seorang mitra ACT yang bermukim di Gaza.

Sore itu, di sebelah utara Kota Gaza, tepatnya di sebuah bangunan Sekolah Menengah Pertama Putri, Fatima binti Asad School, ada bendera Indonesia yang berkibar. Ada ucapan merdeka dan Eid Istiqlal yang diucapkan berkali-kali.

"Kami ceritakan kepada anak-anak ini, Palestina adalah negeri pertama yang mendukung dan mengakui kemerdekaan Indonesia. Dan suatu hari nanti, Insya Allah Palestina juga akan memperoleh kemerdekaannya," kata mitra ACT asal Gaza itu.

Selagi merayakan kemerdekaan Indonesia dan mengirimkan doa untuk Indonesia dari Palestina, ACT dan mitra di Gaza juga memberikan kue-kue dan jus buah, satu pesta kecil untuk Indonesia tercipta di hari itu.

"Alhamdulillah mereka juga mengerti dan paham tentang Indonesia, juga sejarah perjuangan bangsanya. Mereka juga akhirnya tahu apa arti kata 'Merdeka', yang berarti kebebasan atau kemerdekaan atau istiqlal dalam bahasa kami," ungkap sang mitra. (RO/X-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik