Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
GUNA mengatasi pertumbuhan jumlah penumpang, Changi Airport Group membangun terminal keempat, yang dijadwalkan beroperasi sebelum akhir 2017. Pengelola bandara terbaik di dunia itu memulai konstruksi Terminal 4 (T4) itu sejak 2014 lalu.
General Manager of Changi Air port Group, T4 Programme Management Offi ce, Neo Su Yin, menjelaskan T4 dibangun di ba - gian selatan Bandara Changi dan terdiri dari dua lantai. Terminal itu memiliki tinggi ba ngunan 25 meter dan luas tanah kurang lebih sebesar 225 ribu meter per segi.
Kontrak konstruksi untuk T4 se besar S$985 juta atau setara Rp9,64 triliun dimenangi Takenaka Corporation, yang juga ter libat dalam proyek Bandara Changi lainnya, termasuk pengembangan Terminal 1 (T1) dan tambahan pada Terminal 2 (T2).
Konstruksi dimulai pada awal 2014 dan diselesaikan hanya da lam waktu tiga tahun. Proyek T4 melibatkan lebih dari 4.000 pekerja pada puncak pengerjaan konstruksi. “Kami memang sangat mempercepat pembangunan T4 ini agar kenyamanan dan keamanan penumpang tidak terganggu,” ujar Neo kepada media saat dijumpai dalam kunjungan media ke T4, di Bandara Changi, Singapura, Selasa (25/7).
Meski pengerjaannya cepat, bukan berarti terminal itu tidak aman. Pasalnya, lanjut Neo, saat ini, pihaknya terus melakukan uji coba dan pengecekan secara berkala untuk melihat kemungkinan kesalahan. “Dalam beberapa waktu ke depan, kami juga akan mulai melakukan uji coba penerbangan yang sesungguhnya di T4,” tambahnya. Akan ada sembilan maskapai penerbangan beroperasi di T4, yakni Air Asia Group (terdiri dari empat maskapai), Cathay Pacifi c, Cebu Pacifi c, Korean Air, Spring Airlines, dan Vietnam Airlines. Bersama-sama, kesembilan maskapai penerbangan itu melayani kurang lebih 8 juta penumpang di Bandara Changi setiap tahunnya. (Arv/I-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved