Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KOREA Utara (Korut) mengklaim pihaknya telah menuai kesuksesan saat menguji coba rudal tipe baru dalam peluncuran terbaru.
Para analis mengatakan jangkauan rudal Korut itu tidak sama dengan rudal sebelumnya.
Rudal tersebut dapat menjangkau pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Pasifik.
Uji peluncuran sebuah rudal balistik Hwasong-12 yang strategis dan berjarak menengah itu dilakukan pada Minggu (14/5).
Informasi itu dilaporkan kantor berita pemerintah Korut, Korea central News Agency (KCNA).
Pemimpin Korut Kim Jong-un menyaksikan langsung uji coba rudal terbaru tersebut.
Bahkan, Kim memeluk para pejabat di pusat penelitian roket Korut. Dia mengatakan para ilmuwannya telah bekerja keras untuk mencapai hasil luar biasa.
Di sisi lain, setelah serangkaian uji coba senjata nuklir dan rudal balistik, Korut yang diisolasi internasional akan kembali mendapat sanksi ekonomi.
Sebelumnya, 'Negeri Juche' telah mendapat sanksi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan AS beserta negara sekutunya.
Terkait dengan uji coba, rudal Hwasong-12 yang diluncurkan melesat dengan ketinggian 2.111 kilometer.
Jarak tempuh rudal tersebut mencapai 787 kilometer sebelum jatuh di kawasan Laut Jepang atau Laut Timur.
Para analis menilai jarak tempuh rudal dengan jarak maksimal dapat mencapai 4.500 kilometer.
"Ini adalah rudal jarak terjauh yang pernah diuji Korut," kata Jeffrey Lewis dari Institut Studi Internasional Middlebury, AS.
Di laman 38 North, pakar dirgantara John Schilling mengatakan rudal Korut yang menyerupai rudal balistik jarak menengah itu dapat menjangkau pangkalan militer AS di Guam, Pasifik.
"Yang lebih penting, kemungkinan ini adalah kemajuan substansial (dari Korut) dalam mengembangkan rudal balistik antarbenua (ICBM)," tambah Schilling.
Korut mengatakan pihaknya membutuhkan senjata nuklir untuk bertahan dari ancaman invasi negara lain.
Korut menegaskan pihaknya telah melakukan dua uji coba senjata nuklir sejak 2016. (AFP/Ire/I-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved