Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Bom Taliban Targetkan Konvoi NATO

(AFP/Hym/I-3)
29/12/2015 00:00
Bom Taliban Targetkan Konvoi NATO
(AP)
ANGGOTA kelompok Taliban meledakkan diri saat menaiki sebuah kendaraan yang memuat bahan peledak di dekat Bandara Kabul, Afghanistan, kemarin. Aksi bom bunuh diri yang menewaskan seorang warga sipil itu bertujuan menyerang konvoi pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Serangan itu terjadi setelah panglima militer Pakistan mengunjungi Kabul, ibu kota Afghanistan, dalam upaya untuk menghidupkan kembali pembicaraan damai. Selain menewaskan seorang warga, serangan bom pada pagi hari tersebut juga melukai 13 warga sipil. Insiden tersebut terjadi bersamaan dengan memburuknya situasi keamanan di wilayah Afghanistan. Pasalnya, dalam dua bulan terakhir, kelompok Taliban meningkatkan serangan. Bahkan, Taliban sempat menguasai wilayah Provinsi Hemland,

"Pengeboman menewaskan sedikitnya satu warga sipil dan 13 lainnya luka-luka," kata juru bicara kepolisian Kabul, Abdul Basir Mujahid, kepada AFP. Mujahid menambahkan, kendaraan yang dikemudikan pelaku hancur dan terbakar. Kementerian Dalam Negeri Afghanistan meyakini bahwa target serangan ialah konvoi pasukan NATO. Sementara itu, koalisi militer internasional yang dipimpin Amerika Serikat (AS) mengatakan pihaknya tengah menyelidiki serangan bom itu. Di lain pihak, juru bicara kelompok Taliban, Zabiullah Mujahid, mengatakan pihaknya bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri yang menyasar konvoi pasukan asing itu. Ia mengklaim 'sejumlah pasukan invasi tewas dan terluka'.

Serangan bom diri itu terjadi sehari setelah Panglima Militer Pakistan Jenderal Raheel Sharif mengunjungi Kabul dalam upaya untuk mempersiapkan proses pembicaraan damai baru dengan Taliban. "Kedua belah pihak sepakat bahwa putaran pertama dialog antara Afghanistan, Pakistan, Amerika Serikat (AS), dan Tiongkok akan diselenggarakan pada Januari untuk meletakkan peta jalan komprehensif untuk perdamaian," demikian penjelasan dari Istana Kepresidenan Afghanistan. Melalui akun Twitter-nya, Asim Bajwa, juru bicara militer Pakistan, mengatakan pembicaraan yang melibatkan empat pihak akan digelar pada pekan pertama Januari. Namun, Bajwa tidak mengungkap lokasi perundingan.

Pakistan yang bersama AS turut mendukung pembentukan kelompok Taliban telah menjadi tuan rumah putaran pertama perundingan yang menjadi tonggak sejarah pada Juli lalu. Namun, negosiasi itu terhenti karena kematian seorang pemimpin Taliban, Mullah Omar. Afghanistan memandang dukungan Pakistan sangat penting untuk mengajak pemimpin Taliban ke meja perundingan. Namun, analis mengingatkan bahwa pembicaraan substantif masih jauh dari yang diharapkan.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik