Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Waspadai Bahaya Rokok Elektrik

Litbang MI
26/8/2022 19:25
Waspadai Bahaya Rokok Elektrik
(Sumber: Kementerian Kesehatan/WHO/GATS/Litbang MI)

Apa itu Rokok Elektrik

. Alat yang berfungsi seperti rokok, tetapi tidak menggunakan ataupun membakar daun tembakau, tetapi mengubah cairan menjadi uap yang diisap.

. Umumnya mengandung nikotin, zat kimia lain, serta perasa dan bersifat toksik/racun.

Zat Berbahaya dalam Rokok Elektrik

Propilen glikol

. Mengiritasi paru-paru dan mata.

. Menyebabkan gangguan pernapasan, semisal asma, sesak napas, dan obstruksi paru.

Nikotin

. Menyebabkan efek candu yang memicu depresi, kepala pusing, gemetar, kerusakan paru-paru permanen, bahkan kematian.

Perisadiasetil

. Menyebabkan penyakit paru obstruktif kronis.

Zat karsinogenik

. Sebagai penyabab kanker, yaitu:

      - Tobacco specific nirosamines (TSNA)

      - Diethylene glycol (DEG)

      - Otoluidine

      - 2 - Naphylamine

      - Formaldehyde

      - Acrolein

Penelitian Terkait Rokok Elektrik

Taiwan 2019

. 22,5% percobaan rokok elektrik pada hewan berujung pada kanker paru.

. 57,5% mengalami lesi prekanker pada kandung kemih.

. Memberikan dampak negatif berupa:

      - Iritasi saluran pernapasan

      - Radang paru

      - Paru-paru bocor

      - Kanker paru-paru

Indonesia 2018

. Penelitian dilakukan pada 71 subjek laki-laki (34 pengguna rokok elektrik dan 37 bukan pengguna rokok elektronik).

. Sebanyak 76,5% laki-laki pengguna rokok elektrik mempunyai ketergantungan nikotin.

Rokok Elektrik untuk Membantu Berhenti Merokok

. Tidak direkomendasikan WHO.

. Rokok elektronik tidak konsisten dalam meningkatkan keberhasilan berhenti merokok.

. <i>Nicotine replacement therapy<p> yang direkomendasikan ialah:

      - Patch

      - Gum

      - Lozenges

      - Inhaler

Prevalensi dan Jumlah Pengguna Rokok Elektrik di Indonesia

Tahun       Prevalensi      Jumlah

2011         0,3%         480 ribu

2021         3%       6,6 juta



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gurit
Berita Lainnya