Headline

Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.

Bervisi Global Berjiwa Nasionalisme

31/1/2017 07:44
Bervisi Global Berjiwa Nasionalisme
()

INDONESIA Banking School (IBS) sebagai salah satu pendidikan tinggi yang menerapkan sistem pembelajaran bilingual berfokus pada tujuan menghasilkan lulusan berdaya saing di Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan global.

Namun, IBS juga tidak lupa menanamkan rasa cinta Tanah Air pada mahasiswa mereka. Dengan kata lain, lulusan IBS harus memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi.

Karena itu, setiap tahun ajaran baru, mahasiswa baru di IBS mengikuti orientasi studi dan pengenalan kampus (ospek) di Resimen Induk Kodam Jaya (Rindam Jaya).
“Kami ada kerja sama terkait dengan kegiatan ospek dengan Rindam Jaya ini sejak 2014. Mereka (mahasiswa) dilatih militer, tetapi terkait kedisiplinan saja, menanamkan kecintaan pada NKRI, bendera, agama, dan lain-lain, supaya jiwa nasionalisme mereka (mahasiswa) tinggi,” ujar pengajar IBS Subarjo Joyosumarto kepada Media Indonesia, di Jakarta, kemarin.

Selain dengan Rindam Jaya, untuk menanamkan cinta Tanah Air, IBS menjalin kerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam upaya meningkatkan kesadaran serta pemahaman mahasiswa atas bahaya narkoba. Sebelum masuk IBS, calon mahasiswa dites lebih dahulu dan jika positif, tidak akan diterima.

Subarjo pun menegaskan keunggulan IBS lain. Pertama, visi lembaga yang ia bawahkan memiliki visi menjadi institut pengembangan perbankan terbaik di ASEAN.
Kedua, link and match dengan dunia industri. IBS berusaha memenuhi kebutuhan industri atau dunia perbankan dengan kurikulum untuk orang yang bekerja di lembaga keuangan. Dalam hal ini, kampus sudah meneken MoU dengan 22 bank di Indonesia, baik konvensional ataupun syariah.

“Jadi, di semester 7, mereka magang atau latihan kerja di bank-bank selama enam bulan sehingga bisa dikatakan lulusan IBS itu tidak ada yang pengangguran, bahkan sebelum lulus mahasiswa kami sudah diminta-minta,” kata Subarjo.

Ketiga, lantaran IBS dimiliki Bank Indonesia (BI), institusi tersebut secara langsung memiliki keunggulan tersendiri jika dibandingkan dengan institusi pendidikan tinggi sejenis. Dewan Penyantun IBS ialah mantan-mantan Gubernur BI dan direktur utama bank-bank pemerintah.

“Kemudian ada senat akademik, selain diisi dosen-dosen di sini juga orang-orang praktisi seperti komisaris utama bank-bank papan atas di Indonesia, LPS, dan pasar modal. Senat akademik ini yang menentukan kurikulum dan seterusnya,” ungkap Subarjo.

Soal fasilitas penunjang, Subarjo mengatakan sudah lengkap, dari ruang belajar-mengajar, penunjang kreativitas, perpustakaan, kantin sehat, olahraga, fasilitas ibadah, dan minibank.

IBS juga menjalin kerja sama dengan kampus-kampus di dalam negeri dan luar negeri, seperti Murdoch University, Universiti Teknologi MARA di Malaysia, dan universitas di Afrika Selatan. (Hym/S-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya