Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
KEMENTERIAN Agama (Kemenag) diminta meningkatkan kualitas pelayanan haji, di antaranya dengan menyiapkan petugas haji yang profesional, seiring dengan meningkatnya kuota haji Indonesia tahun ini menjadi 221 ribu jemaah.
“Kami apresiasi pemerintah yang telah memperjuangkan penambahan kuota haji menjadi 221 ribu. Namun, hal ini harus diantisipasi dengan pelayanan haji yang baik, antara lain petugas haji yang profesional. Mereka jangan malah menjadi beban jemaah kita di Tanah Suci nanti,” kata anggota Komisi VIII DPR dari Fraksi NasDem KH Choirul Muna dalam rapat kerja evaluasi penyelenggaraan ibadah haji di gedung DPR Senayan, Jakarta, kemarin.
Ia menengarai banyak petugas haji tidak profesional karena dipilih berdasarkan kedekatan dengan kepala daerah dan kedekatan lain. Akibatnya, petugas tidak dapat melayani jemaah dengan baik.
Rapat kerja yang dipimpin Ketua Komisi VIII DPR Ali Taher Parasong itu dihadiri Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Abdul Djamil, Menteri Kesehatan Nila FA Moeloek, dan perwakilan Kementerian Perhubungan.
Hal senada dikemukakan Ledia Hanifa dari Fraksi PKS. Ia mengingatkan penambahan kuota jemaah harus diikuti dengan kemampuan petugas haji dan komposisi penambahan petugas haji harus ideal. Jemaah haji Indonesia yang dilayani berasal dari berbagai daerah dengan tingkat sosial dan pendidikan yang beragam.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Abdul Djamil menyatakan telah menyiapkan tambahan petugas haji sebanyak 250 orang.
“Tahun lalu petugas haji kita sebanyak 3.250 orang. Tahun ini kita tingkatkan menjadi 3.500 orang. Itu akan kami distribusikan dengan mempertimbangkan akses profesionalitas dan pengalaman,” ujarnya.
Ia juga mengatakan akan menyiapkan petugas yang memahami seluk-beluk dan lika-liku transportasi darat di Tanah Suci. Demikian juga petugas katering jemaah. (Bay/H-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved