Headline

Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.

Kuota Haji Naik, Pelayanan Diperbaiki

Syarief Oebaidillah
14/1/2017 10:05
Kuota Haji Naik, Pelayanan Diperbaiki
(ANTARA/Saiful Bahri)

PENAMBAHAN kuota jemaah haji Indonesia sebanyak 63 ribu pada tahun ini akan diikuti dengan persiapan yang lebih baik guna meningkatkan pelayanan kepada jemaah calon haji (calhaj) di Tanah Air.

Menurut Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Abdul Djamil, pihaknya tengah melakukan berbagai persiapan penyelenggaraan ibadah haji 2017. Ia memfokuskan tiga hal, pertama pembahasan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH), kedua persiapan kegiatan dalam negeri, dan ketiga koordinasi dengan instansi di Arab Saudi.

Kuota jemaah haji Indonesia pada tahun ini mencapai 221 ribu orang, sedangkan tahun lalu hanya 168 ribu.

BPIH, ujarnya, setiap tahun dibahas bersama dengan Komisi VIII DPR. Hasil pembahasan kedua pihak kemudian dibawa ke Presiden untuk penerbitan keputusan presiden (Keppres) tentang BPIH. “Fokus yang kedua menyangkut persiapan kegiatan dalam negeri yang meliputi pelunasan biaya haji, konsolidasi dengan pihak terkait, persiapan embarkasi, dan manasik haji,” ujar Abdul seusai rapat dengar pendapat (RDP) tentang penanganan masalah umrah dengan Komisi VIII DPR di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Kamis (12/1).

Sementara itu, koordinasi dengan instansi di Arab Saudi antara lain menyangkut akomodasi, transportasi, layanan armina, dan berbagai layanan lainnya. Ia juga berkomitmen terus meningkatkan kualitas layanan kepada jemaah haji. Salah satunya menambah petugas haji dengan konsentrasi agar jemaah haji Indonesia mendapat pelayanan terbaik.

“Kami akan membuat persiapan khusus untuk konsolidasi petugas yang akan melayani jemaah. Di antaranya peningkatan profesionalitas dan dedikasi mereka dalam memberikan pelayanan kepada jemaah,” pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VIII DPR Sodik Mudjahid mengingatkan Kemenag agar menyiapkan manajemen penyelenggaraan haji tahun ini lebih baik. Penyebabnya, kuota haji tahun lalu, sebanyak 168 ribu, banyak mendapat masalah. “Nah, bagaimana dengan 221 ribu jemaah?” Ujarnya.

Ia juga mengusulkan agar kegiatan manasik haji bersifat komprehensif. Artinya, tidak hanya tentang ibadah, tetapi juga meliputi kesehatan dan perlindungan jemaah.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat berkunjung ke Jember, Jawa Timur, kemarin, menyatakan, meskipun ada penambahan kuota, Kemenag tetap mengutamakan mereka yang belum pernah melaksanakan ibadah haji.

Jemaah telantar
Anggota Komisi VIII DPR Fraksi NasDem KH Choirul Muna mengapresiasi pemerintah atas penambahan kuota haji tahun ini. Namun, ia juga prihatin atas pelanggaran umrah yang masih terjadi. Oleh karena itu, ia minta Kemenag meningkatkan kinerja.

Choirul mempertanyakan masih banyaknya biro perjalanan umrah nakal yang lolos dari pengawasan Kemenag.

“Kemenag harus serius menangani kasus penelantaran jemaah umrah yang masih terjadi, begitu pun travel nakal yang kerap merugikan jemaah,” tuturnya.

Awal tahun ini terdapat 2.500 jemaah umrah yang telantar di Tanah Suci. Dari 29 biro perjalanan yang memberangkatkan jemaah, hanya 9 yang memiliki izin, sedangkan 20 biro perjalanan yang lain tidak memiliki izin atau ilegal. (Ant/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya