Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Berkah Royalti Buku Berangkatkan 35 Jemaah Umrah

Syarief Oebaidillah
09/1/2017 01:25
Berkah Royalti Buku Berangkatkan 35 Jemaah Umrah
(Ist)

APA yang diupayakan pakar komunikasi, motivator, sekaligus penulis buku, Aqua Dwipayana, tergolong unik dan mungkin bisa menjadi inspirasi dalam berbagi pada sesama kalangan kurang beruntung.

Doktor Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Jawa Barat, itu mendedikasikan royalti dari penjualan bukunya dengan memberangkatkan puluhan orang yang kurang mampu untuk beribadah umrah, selain juga menyantuni anak yatim piatu dan kaum duafa.

Pada Minggu (8/1), sebanyak 35 orang pun akhirnya merasakan berkah dari hasil penjualan buku Dwipayana. Mereka yang tergabung dalam jemaah umrah The Power of Silaturahim itu bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Tangerang, Banten, menuju Jeddah, guna menjalani ibadah umrah di Mekah dan Madinah, Arab Saudi, selama sembilan hari.

Sebelumnya, Dwipayana memamg telah berniat jika buku karyanya 'The Power of Silaturahim: Kiat Sukses Menjalin Komunikasi' dapat tembus 100 ribu eksemplar akan memberangkatkan umrah kalangan tertentu.

"Dari niat untuk 10 orang berumrah, alhamdulillah ternyata akhirnya malah lebih dari 30 orang,” ungkap Dwipayana bertolak bersama para jemaah umrah tersebut.

Ia mengungkapkan, sejak awal telah berencana menyisihkan royalti dari hasil penjualan buku tersebut.

Guru Besar Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad Prof Deddy Mulyana PhD turut memberikan kata pengantar pada buku yang disunting oleh wartawan senior Nurcholis MA Basyari itu.

Menurut Dwipayana, niatnya berbagi dari hasil royalti penjualan buku tersebut sebagai wujud syukur sekaligus apresiasi terhadap respons berbagai kalangan yang membeli buku setebal 300 halaman itu.

Adapun 35 orang yang mendapatkan 'hadiah' umrah itu berasal dari berbagai daerah di Nusantara, seperti Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, Maluku, Nusa Tenggara Timur, Sumatera Utara, dan Kalimantan Selatan.

"Alhamdulillah, saya ikut merasakan berkah dan kebahagiaan mereka yang merasa seperti mimpi dapat berangkat ibadah umrah ke tanah suci," cetusnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, bukunya itu semula ditulis dan dicetak sebagai salah satu cindera mata bagi para undangan yang menghadiri sidang terbuka disertasinya yang berjudul 'Citra Kepolisian Republik Indonesia dalam Pandangan Pemangku Kepentingan: Studi Kasus Pelayanan Publik Polisi Lalu Lintas Polda Jawa Barat' di Kampus Unpad pada 15 April 2016.

Di luar dugaan, respons para pembaca amat positif sehingga buku tersebut kemudian diedarkan secara luas dan menembus 100 ribu eksemplar.

Dwipayana mengatakan, hampir seluruh peserta umrah gratis itu terkejut ketika satu per satu dihubungi dan diberi kabar mendapatkan kesempatan berumrah gratis. Mereka ada yang berprofesi sebagai pegawai honorer, pensiunan pegawai biasa, guru SD, anggota TNI-Polri, pegawai swasta, ibu rumah tangga, dan juga seorang juru parkir.

"Alhamdulillah, bagi saya ini berkah dan kejutan sekaligus membahagiakan. Saya tiba-tiba mendapatkan telepon yang mengabarkan dapat hadiah umrah dari Pak Aqua Dwipayana yang sebelumnya tidak saya kenal," ungkap Undang Suryaman, yang bekerja sehari-hari sebagai juru parkir di Kampus Unpad Jatinangor, Jawa Barat.

Ia ikut bersama 35 orang anggota rombongan jemaah umrah The Power of Silaturahim tersebut. Ketika bertugas sebagai juru parkir, Undang biasa disapa Jack oleh rekan-rekannya dan warga kampus.

Kisah dan kiprah Undang sempat ditulis di rubrik sosok satu harian nasional pada akhir Oktober 2016. Sosok lulusan SD di Garut, Jawa Barat, itu menarik karena kegigihannya mewujudkan mimpi yang dia bangun sejak kecil, yakni menyekolahkan anak-anak tidak mampu seperti dirinya. Undang hanya tamat SD dan tidak dapat melanjutkan ke SMP karena terkendala biaya.

Undang mewujudkan mimpinya itu dengan gigih menyisihkan Rp10.000 dari Rp50.000 pendapatannya per hari dari profesinya sebagai juru parkir. Atas kegigihannya itu, pada 2012, dia mampu mendirikan Taman Kanak-kanak Nafilatul Husna Ataullah dan Taman Pendidikan Alquran Raudlotul Jannah di Desa Rancaekek Kulon, Kabupaten Bandung. Sekolah itu digelar di ruang tamu dan kamar tidur Undang yang sempit. Sebagian lagi diselenggarakan di rumah mertuanya.

Sejak sosoknya diangkat media nasional itu, ada dermawan yang bersimpati membiayai pemasangan keramik untuk lantai sekolah TK dan ada pula yang menyumbang meja, kursi, buku, komputer, dan peralatan belajar dalam upaya Undang mencerdaskan kalangan tidak mampu di lingkungannya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya