CHRISTIAAN Eijkman ialah ilmuwan
Belanda yang memelopori penemuan vitamin B1 yang pada saat itu belum
diketahui namanya. Istimewanya, penemuan yang berbuah Hadiah Nobel
tersebut berawal dari penelitian yang dilakukannya di Indonesia, yang
pada saat itu masih bernama Hindia Belanda.
Eijkman lahir pada 11
Agustus 1858 di Kota Nijkerk, Belanda. Ketika dia beranjak dewasa,
kebetulan sedang dibuka pendidikan dokter gratis dari tentara kolonial
Belanda, untuk ditempatkan di daerah koloni. Pada saat itu, dia
ditempatkan di daerah Semarang, Cilacap, dan Padang Sidempuan.
Pada
1880-an, penyakit beri-beri mencapai tingkat endemis di daerah koloni
Belanda. Pemerintah Belanda memutuskan untuk membuat sebuah lembaga
penelitian di Batavia pada 1886.
Dari hasil penelitian di lembaga
tersebut, Eijkman berkesimpulan, pada nasi putih terdapat zat yang bisa
bersifat racun atau menyebabkan mikroorganisme penyebab penyakit
berkembang biak, dan pada kulit beras terdapat zat penangkalnya. Dia
menyebut zat tersebut sebagai faktor antiberi-beri.