Headline

Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.

4 Alasan Campak Lebih Berbahaya daripada Covid-19, Imunisasi Jadi Kunci

Inqilaf Nur Aprilla
27/8/2025 20:51
4 Alasan Campak Lebih Berbahaya daripada Covid-19, Imunisasi Jadi Kunci
Campak lebih mematikan daripada Covid-19(Freepik)

COVID-19 pernah mengguncang dunia, membuat masyarakat panik, pemerintah lumpuh, dan ekonomi global terguncang. Namun, di balik perhatian besar pada pandemi itu, para ahli kesehatan mengingatkan: ada penyakit lama yang justru lebih berbahaya, lebih menular, dan lebih mematikan, yaitu campak.

Banyak yang mengira campak hanyalah penyakit ringan dengan gejala ruam merah pada kulit. Faktanya, infeksi virus campak dapat menimbulkan komplikasi serius, merusak organ vital, dan berujung pada kematian. Inilah alasan mengapa campak tidak boleh dipandang sebelah mata.

Mengapa Campak Lebih Berbahaya daripada Covid-19?

1. Komplikasi Mematikan

Campak bukan sekadar penyakit kulit. Virus ini dapat menyerang sistem pernapasan, pencernaan, hingga sistem saraf. Komplikasi yang muncul di antaranya:

  • Diare berat yang memicu dehidrasi.
  • Pneumonia, penyebab utama kematian anak akibat campak.
  • Ensefalitis atau peradangan otak yang bisa berujung kejang, disabilitas permanen, bahkan kematian.
  • Infeksi mata yang berpotensi menyebabkan kebutaan.
  • Risiko komplikasi semakin besar pada anak dengan gizi buruk, sistem imun lemah, atau mereka yang tinggal di daerah dengan akses kesehatan terbatas.

2. Tingkat Penularan Sangat Tinggi

  • Campak adalah salah satu penyakit paling menular di dunia.
  • Satu penderita covid-19 rata-rata menularkan ke 1–3 orang.
  • Satu penderita campak bisa menulari hingga 18 orang sekaligus.

Penularan campak pun lebih “agresif”. Dropletnya dapat menyebar hingga enam meter, jauh lebih jauh dibanding droplet covid-19 yang biasanya hanya dua meter.

3. Virus Bertahan di Udara Lebih Lama

Covid-19 memang menular cepat, tetapi virus campak punya kemampuan bertahan lebih lama di udara. Di ruangan tertutup, virus campak dapat hidup hingga dua jam. Artinya, walau penderita sudah meninggalkan ruangan, orang lain yang masuk kemudian tetap bisa tertular.

4. Menyerang Organ Vital

Campak bukan hanya menyebabkan ruam merah dan demam tinggi. Virus ini mampu menyerang otak, paru-paru, bahkan sistem kekebalan tubuh anak. Akibatnya, penderita lebih mudah tertular penyakit lain, dan masa pemulihan bisa berlangsung lama.

Imunisasi, Perlindungan yang Tak Tergantikan

Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Piprim Basarah Yanuarso, menegaskan bahwa cakupan imunisasi campak harus minimal 95% untuk menciptakan herd immunity. Tanpa angka ini, masyarakat akan rawan mengalami kejadian luar biasa (KLB) campak.

“Campak lebih menular empat hingga lima kali lipat dibanding Covid-19. Karena itu, cakupan imunisasi pada penyakit yang amat menular harus sangat tinggi supaya terbentuk kekebalan kelompok,” ujarnya, dikutip dari Antara News.

Imunisasi campak-rubella (MR) bukan hanya melindungi anak dari campak, tetapi juga mencegah infeksi yang dapat memicu stunting, gangguan tumbuh kembang yang kini menjadi masalah kesehatan nasional.

Ancaman Kambuhnya Wabah Campak

Meski dunia kini fokus pada pemulihan pasca-pandemi Covid-19, data menunjukkan cakupan imunisasi dasar anak sempat menurun akibat pembatasan sosial. Kondisi ini meningkatkan risiko munculnya kembali wabah campak di berbagai daerah.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan menyebut campak sebagai “penyakit indikator” sistem kesehatan. Bila campak meledak di suatu negara, itu tanda ada masalah besar pada cakupan imunisasi.

Kesadaran Orang Tua Jadi Penentu

Pemerintah bersama IDAI kini gencar mengingatkan orang tua agar tidak menunda imunisasi. Imunisasi lengkap adalah kunci agar anak-anak terlindungi dari penyakit yang sangat menular ini.

Campak bukanlah penyakit sepele. Dengan tingkat penularan yang 4–5 kali lebih tinggi daripada Covid-19, komplikasi mematikan, serta ancaman kebutaan hingga kerusakan otak, campak harus dipandang sebagai ancaman serius bagi kesehatan anak-anak Indonesia.

Semakin banyak orang tua yang sadar pentingnya imunisasi, semakin besar peluang bangsa ini mencegah kembalinya wabah campak yang mematikan.

Kesimpulan:

Covid-19 mungkin sudah mereda, tetapi campak bisa menjadi “bom waktu” jika imunisasi diabaikan. Perlindungan terbaik bukan obat, melainkan pencegahan melalui vaksinasi campak-rubella (MR). (Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya
  • Rasa Kemanusiaan Diuji di Squid Game Season 3

    28/6/2025 19:58

    Kreator Hwang Dong-hyuk mengungkapkan bahwa ia ingin mengeksplorasi bagaimana setiap orang bisa mempertahankan nilai-nilai kemanusiaan mereka dalam situasi kompetitif yang tinggi.