Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
KANKER kolorektal atau kanker usus besar merupakan penyebab kematian hampir 53 ribu penduduk Amerika Serikat (AS). Banyak ahli menyarankan agar mengurangi risiko dengan cara berolahraga secara teratur, menjaga berat badan yang sehat, menghindari merokok, dan melakukan skrining pada usia 45 tahun atau lebih awal jika memiliki riwayat penyakit tersebut dalam keluarga.
Di sisi lain pola makan yang bergizi juga penting. sebuah studi baru dari Tiongkok menunjukkan bahwa konsumsi harian 40 hingga 60 gram sayuran silangan, seperti brokoli dan kembang kol, dapat mengurangi risiko kanker usus besar sebesar 20% hingga 26%.
"Pola makan merupakan salah satu variabel lingkungan utama yang berkontribusi terhadap kanker usus besar, menurut penelitian epidemiologi," tulis jurnal BMC Gastroenterology dikutip dari New York Post, Jumat (22/8).
Kemungkinan manfaat pencegahan dari sayuran telah menarik banyak perhatian dalam penelitian kanker. Sayuran-sayuran tersebut antara lain kubis, brokoli, dan kubis Brussel, kaya akan fitokimia seperti flavonoid , serat, vitamin C, dan karotenoid, yang dapat berkontribusi pada pencegahan kanker.
Fitokimia berfungsi sebagai antioksidan, mengurangi stres oksidatif yang dapat merusak sel dan DNA dan berpotensi menyebabkan kanker. Senyawa yang berasal dari tumbuhan juga dapat membantu mengurangi peradangan kronis telah dikaitkan dengan perkembangan dan kemajuan beberapa kanker.
Untuk penelitian ini, para penulis meninjau 17 studi yang melibatkan hampir 640 ribu partisipan. Lebih dari 97.500 di antaranya menderita kanker usus besar.
Para peneliti menentukan bahwa mereka yang paling banyak mengonsumsi sayuran silangan memiliki risiko kanker usus besar 20% lebih rendah daripada mereka yang mengonsumsi paling sedikit.
Sekitar 60 gram brokoli cincang setara dengan sekitar setengah cangkir sayuran hijau. Sayuran silangan juga termasuk sawi, kangkung , kohlrabi, sawi, lobak, rutabaga, lobak, selada air, pakcoy, dan arugula.
Sayuran ini telah terbukti dapat meningkatkan tekanan darah, menurunkan kolesterol, mengatur gula darah, meningkatkan pencernaan yang sehat, mendukung detoksifikasi hati dan menjaga kesehatan penglihatan.
Patofisiologi (kanker usus besar) juga telah dikaitkan dengan faktor makanan, khususnya asupan sayuran dan serat makanan yang tidak memadai, serta penggunaan alkohol dan kafein yang berlebihan.
Temuan empiris ini memperkuat hasil kami, yang menunjukkan potensi peran kemopreventif sayuran silangan terhadap perkembangan [kanker usus besar. (H-3)
Jumlah pasien kanker usus besar di bawah usia 50 tahun diperkirakan akan berlipat ganda pada 2030.
Faktor genetik, lingkungan, hingga gaya hidup turut memengaruhi kemungkinan seseorang mengidap kanker usus besar.
KANKER usus besar merupakan tumor ganas di usus besar. Beberapa faktor risiko yang menjadikan seseorang terkena kanker usus besar pada usia muda.
Kasus kanker usus besar pada anak muda meningkat. Kenali 4 gejala awal.
Untuk menurunkan risiko kanker usus besar, menjaga pola makan sehat sangat penting, termasuk rutin mengonsumsi buah-buahan tertentu.
Kanker usus besar dapat dicegah, salah satunya menerapkan pola hidup sehat guna menurunkan faktor risiko.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved