Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
DI tengah disrupsi digital, sangat penting untuk mebayangkan ulang identitas kebangsaan. Selain itu perlu ditegaskan juga komunikasi sebagai infrastruktur keberlanjutan sosial.
Hal itu terungkap dalam orasi ilmiah berjudul “Reimagining the Nation: Etnografi Komunikasi dan Networked Nationalism untuk Keberlanjutan Ruang Batas Indonesia” yang disampaikan Prof. Rizki Briandana saat dikukuhkan sebagai guru besar bidang ilmu media dan komunikasi di Universitas Mercu Buana (UMB), Selasa (19/8).
Prof Rizki merupakan salah satu dari lima guru besar yang dikukuhkan oleh UMB.
Rektor UMB, Prof Andi Adriansyah menegaskan bahwa pengukuhan guru besar merupakan puncak pencapaian akademik, namun bukan akhir perjalanan, melainkan awal tanggung jawab yang lebih besar bagi ilmu pengetahuan, masyarakat, dan bangsa.
Mengenai pentingnya membayangkan ulang identitas kebangsaan di tengah disrupsi digital, Prof Rizki mengatakan, “Bangsa ini tidak hanya hidup dalam dokumen resmi atau peta, melainkan dalam percakapan, cerita, dan ruang komunikasi yang kita bangun bersama. Itulah api imajinasi bangsa yang harus terus dijaga."
Rizki mengungkapkan temuan etnografinya di wilayah perbatasan Sebatik, Kalimantan Utara. Di sana, warga kerap lebih akrab dengan informasi dari Johor, Malaysia, ketimbang dari Jakarta.
Situasi itu menunjukkan rapuhnya komunikasi identitas nasional, sekaligus menegaskan pentingnya ruang batas sebagai medan sosial yang harus dikelola secara adil dan inklusif.
Selain Rizki, guru besar yang dikukuhkan adalah Prof Indra Siswanti (Ilmu Manajemen), Prof Ratna Mappanyukki (Ilmu Audit), Prof Dewi Nusraningrum (Ilmu Manajemen), serta Prof Herry Agung Prabowo (Ilmu Lean Manufacturing).
Dalam amanatnya, Rektor UMB menekankan peran guru besar sebagai mercu suar sekaligus penunjuk arah bagi masyarakat.
“Ilmu pengetahuan tidak boleh berhenti di menara gading, tetapi harus memberi manfaat nyata, termasuk menjawab tantangan global seperti perubahan iklim, keberlanjutan sumber daya, dan kesenjangan sosial,” ujarnya.
Guru besar, menurut Rektor UMB, harus menjadi mercu suar yang menerangi jalan di tengah samudra luas perkembangan ilmu pengetahuan. Lebih jauh, guru besar juga dituntut berperan sebagai penunjuk arah—seperti GPS—bagi generasi penerus, masyarakat, dan bangsa.
“Cahaya mercu suar itu tidak boleh hanya menyinari dunia akademik. Ilmu pengetahuan harus relevan, aplikatif, dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat, termasuk dalam menjawab isu-isu global seperti perubahan iklim, keberlanjutan sumber daya, dan kesenjangan sosial,” ujar Andi.
Upacara pengukuhan turut dihadiri Ketua LLDIKTI III, Henri Togar Hasiholan Tambunan, pengurus Yayasan Menara Bhakti, senat, serta sivitas akademika UMB. (Z-1)
Magister Data Sains Universitas Mercu Buana merupakan program unggulan yang adaptif terhadap disrupsi digital dan relevan terhadap kebutuhan industri.
Kegiatan dikemas dalam format talkshow, workshop, dan nonton bareng, dengan melibatkan para ibu rumah tangga sebagai peserta aktif.
Dalam kegiatan ini dosen dan mahasiswa UMB tidak hanya menyampaikan materi edukatif mengenai energi terbarukan, tetapi juga mengadakan workshop instalasi panel surya.
Transisi energi peralihan dari energi berbasis karbon menuju sumber energi bersih dan terbarukan seperti surya, angin, air, dan geotermal kini dipandang sebagai kebutuhan moral
Di era disrupsi ini, kecerdasan buatan, otomasi, dan teknologi digital telah mengubah peta pekerjaan. Banyak profesi bergeser atau hilang.
Rektor Unas El Amry Bermawi Putera mengungkapkan sepanjang 2025 Unas menghasilkan enam guru besar dari berbagai disiplin ilmu sehingga kini total guru besar Unas mencapai 31 orang.
UNIVERSITAS Terbuka (UT) kembali menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kapasitas akademik dan memperluas kontribusi keilmuan yang berdampak bagi masyarakat
Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Umum, Prof Dr Kuat Puji Prayitno, SH, MHum, menyatakan telah membentuk Tim Pemeriksa yang beranggotakan tujuh orang untuk mengusut dugaan tersebut.
UNIVERSITAS Chung di Malang, Jawa Timur, mengukuhkan Prof. Dr. Pieter Sahertian, M.Si sebagai guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis bersama Prof. Dr. Anna Triwijayati, M.Si, Senin (7/7).
Diperlukan formula hukum pemberantasan melalui penegakan hukum terhadap mafia tanah, penguatan peran satgas mafia tanah dan KPK, serta pembentukan pengadilan khusus pertanahan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved