Urutan Mandi Wajib yang Benar: Panduan Lengkap Sesuai Sunnah
Akmal Fauzi
19/8/2025 23:05
ilustrasi(freepik)
MANDI wajib adalah cara membersihkan diri dari hadas besar agar kembali suci untuk beribadah. Dalam Islam, urutan mandi wajib harus dilakukan dengan benar sesuai ajaran Rasulullah SAW. Artikel ini akan menjelaskan langkah-langkahnya secara sederhana, lengkap dengan dalil dari Al-Qur'an dan Hadits shahih.
Apa Itu Mandi Wajib?
Mandi wajib adalah mandi untuk menghilangkan hadas besar, seperti setelah junub (hubungan suami istri), haid, atau nifas. Tujuannya adalah memastikan tubuh suci sebelum melaksanakan salat atau ibadah lainnya. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:
"Dan jika kamu junub, maka mandilah." (QS. Al-Maidah: 6)
Niat dalam Hati
Niat adalah kunci dalam setiap ibadah. Saat akan mandi wajib, niatkan dalam hati untuk menghilangkan hadas besar. Contoh niat: "Nawaitul ghusla li raf'il hadatsil akbari lillahi ta'ala."
Artinya: "Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar karena Allah Ta'ala."
Mencuci Kedua Tangan
Cuci kedua tangan sebanyak tiga kali sebelum menyentuh bagian tubuh lain. Ini untuk memastikan tangan bersih.
Membersihkan Kemaluan dan Bagian Tubuh yang Kotor
Bersihkan kemaluan dan bagian tubuh yang terkena najis atau kotoran menggunakan tangan kiri.
Berwudu
Lakukan wudu seperti wudu untuk salat, mulai dari membasuh wajah, tangan, menyapu kepala, hingga kaki.
Mengguyur Seluruh Tubuh
Guyur air ke seluruh tubuh dimulai dari kepala, lalu sisi kanan, kemudian sisi kiri. Pastikan air mengalir ke seluruh bagian tubuh, termasuk rambut dan kulit. Hadits Shahih: Dari Aisyah RA, ia berkata: "Apabila Rasulullah SAW mandi karena junub, beliau memulai dengan mencuci kedua tangannya, lalu menyiramkan air dari tangan kanan ke tangan kiri untuk mencuci kemaluannya, kemudian berwudu seperti wudu untuk salat, lalu mengambil air dan memasukkan jari-jarinya ke pangkal rambut hingga seluruh kulit kepala terbasahi, kemudian mengguyur kepalanya tiga kali, lalu mengguyur seluruh tubuhnya." (HR. Bukhari dan Muslim) Teks Arab: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا اغْتَسَلَ مِنْ الْجَنَابَةِ بَدَأَ فَغَسَلَ يَدَيْهِ، ثُمَّ يُفِيضُ الْمَاءَ مِنْ يَمِينِهِ عَلَى يَسَارِهِ فَيَغْسِلُ فَرْجَهُ، ثُمَّ يَتَوَضَّأُ وُضُوءَهُ لِلصَّلَاةِ، ثُمَّ يَأْخُذُ الْمَاءَ فَيُدْخِلُ أَصَابِعَهُ فِي أُصُولِ الشَّعْرِ حَتَّى إِذَا رَأَى أَنَّهُ قَدْ أَرْوَى جِلْدَهُ، أَفَاضَ عَلَى رَأْسِهِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ، ثُمَّ أَفَاضَ عَلَى سَائِرِ جَسَدِهِ Latin: Kana Rasulullahi shallallahu 'alaihi wasallam idza ightasala min al-janabati bada'a faghassala yadaihi, thumma yufidu al-ma'a min yaminhi 'ala yasarihi fayaghsilu farjahu, thumma yatawadda wudu'ahu lis-salati, thumma ya'khudhu al-ma'a fayudkhilu asabi'ahu fi usuli asy-sya'ri hatta idza ra'a annahu qad arwa jildahu, afada 'ala ra'sihi thalatha marratin, thumma afada 'ala sa'iri jasadihi
Tips agar Mandi Wajib Lebih Sempurna
Pastikan air mengalir ke seluruh tubuh, termasuk lipatan kulit dan akar rambut.
Gunakan air bersih dan mengalir untuk hasil yang lebih baik.
Hindari menyentuh kemaluan setelah wudu agar tidak membatalkan wudu.
Kapan Harus Mandi Wajib?
Mandi wajib diperlukan dalam beberapa situasi, seperti:
Setelah hubungan suami istri.
Setelah haid atau nifas bagi wanita.
Ketika seseorang masuk Islam.
Saat keluar mani, baik karena mimpi basah atau lainnya.
Kesalahan yang Harus Dihindari
Beberapa kesalahan umum saat mandi wajib yang perlu dihindari:
Tidak berniat dalam hati.
Meninggalkan wudu sebelum mengguyur tubuh.
Tidak memastikan air mencapai seluruh tubuh.
Penutup
Mandi wajib adalah bagian penting dari ajaran Islam untuk menjaga kesucian. Dengan mengikuti urutan mandi wajib sesuai sunnah, kita bisa memastikan ibadah kita diterima Allah SWT. (P-4)