Headline

Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.

Lebih Tinggi, Pelaporan Kekerasan terhadap Perempuan di Masyarakat Urban Dibandingkan dengan Wilayah 3T

M Iqbal Al Machmudi
19/8/2025 20:46
Lebih Tinggi, Pelaporan Kekerasan terhadap Perempuan di Masyarakat Urban Dibandingkan dengan Wilayah 3T
Ilustrasi(Freepik.com)

TERJADI ketimpangan perbandingan yang signifikan antara pelaporan kekerasan terhadap peremuan di wilayah urban dengan wilayah terdepan, terluar, dan terpencil (3T).

Kepala Biro Data dan Informasi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) saat ini adalah Muhaziron Sulistiyo Wibowo memaparkan jumlah korban yang melapor melalui Kemen PPA, Komnas Perempuan, dan Forum Pengada Layanan (FPL) sebanyak 35.533 korban. 

"Peta 3 tahun terakhir mulai dari 2022 sampai dengan 2024 secara umum jumlah korban terus mengalami peningkatan. Ini juga menandakan timbulnya kesadaran perempuan untuk melaporkan kasus kekerasan yang dialaminya," kata Muhaziron dalam laporan sinergi data kekerasan terhadap perempuan 2024, Selasa (19/8).

Di wilayah urban yakni Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur dan DKI Jakarta tercatat sebagai 3 provinsi dengan pelaporan jumlah perempuan korban kekerasan tertinggi periode Januari sampai dengan Desember 2024. Jawa Barat melaporkan sebanyak 3.579 korban, diikuti oleh Jawa Timur sebanyak 3.077 korban, dan DKI Jakarta sebanyak 2.844 korban.

Tingginya laporan kekerasan terhadap perempuan dapat juga dimaknai sebagai suatu indikator positif atau baik, karena dapat mencerminkan peningkatan tingkat keberanian dan kepercayaan masyarakat baik sebagai korban maupun saksi untuk melaporkan kasus kekerasan kepada unit layanan kekerasan yang tersedia.

"Tingginya laporan kekerasan terhadap perempuan di pulau jawa juga menandakan akses/infrastruktur yang mudah ditemui didapat untuk melapor kasus KIP, seperti jaringan internet dan jaringan komunikasi/telepon yang lancar, moda transportasi yang banyak tersedia, jumlah lembaga layanan yang juga banyak tersedia, bak dan negara maupun masyarakat sipil, sekaligus kantor polisi yang mudah dijangkau," jelasnya.

Sementara itu di wilayah 3T yakni di Provinsi Papua Barat Daya, Papua Pegunungan dan Papua Tengah tercatat sebagai 3 provinsi dengan pelaporan jumlah pelaporan kekerasan terhadap perempuan terendah periode yang sama. 

Papua Barat Dayat melaporkan sebanyak 105 korban, diikuti oleh Papua Pegunungan sebanyak 57 korban, dan Papua Tengah sebanyak 51 korban.

"Kondisi rendahnya laporan kekerasan terhadap perempuan tersebut bisa menjadi salah satu indikator bahwa pelaporan kekerasan terhadap perempuan di Provinsi Papua masih menemui banyak tantangan," ujar dia.

Kondisi yang sudah dipetakan seperti akses pelaporan kekerasan yang jarang dan tidak mudah, sarana dan prasarana yang tidak mendukung seperti terbatasnya moda transportasi jaringan komunikasi telepon dan internet yang tidak merata.

Ketimpangan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Sintas Puan dan Titian Perempuan yang masih didominasi wilayah Jawa dan Sumatera, serta anggota FPL di Papua yang jumlahnya sangat terbatas dengan sumber daya yang terbatas pula. 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya