Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Kikir Artinya: Pengertian, Contoh, dan Dalil dari Al-Qur'an dan Hadits

Akmal Fauzi
16/8/2025 19:16
Kikir Artinya: Pengertian, Contoh, dan Dalil dari Al-Qur'an dan Hadits
ilustrasi(freepik)

APA itu kikir? Kikir artinya sifat pelit atau enggan berbagi harta, waktu, atau tenaga dengan orang lain, meskipun mampu melakukannya. Sifat ini sering dikaitkan dengan ketidakpedulian terhadap kebutuhan orang lain. Dalam Islam, kikir adalah sifat yang dilarang karena bertentangan dengan nilai kemurahan hati dan kebaikan. Artikel ini akan menjelaskan pengertian kikir, contohnya, serta dalil-dalil dari Al-Qur'an dan Hadits yang relevan.

Pengertian Kikir dalam Islam

Kikir artinya menahan harta atau kebaikan yang seharusnya dibagikan kepada orang lain. Orang yang kikir biasanya lebih mementingkan diri sendiri dan enggan membantu, meskipun mereka memiliki kelimpahan. Dalam Islam, sifat kikir disebut juga bakhil, yang merupakan lawan dari sifat dermawan atau murah hati. Kikir tidak hanya soal harta, tetapi juga bisa mencakup ilmu, waktu, atau kasih sayang.

Contoh Perilaku Kikir

Berikut adalah beberapa contoh sifat kikir dalam kehidupan sehari-hari:

  • Memiliki banyak harta, tetapi tidak mau membantu tetangga yang kesusahan.
  • Enggan berbagi ilmu yang bermanfaat kepada orang lain karena takut tersaingi.
  • Tidak mau meluangkan waktu untuk membantu teman atau keluarga yang membutuhkan.

Sifat ini membuat seseorang sulit disukai dan menjauhkan diri dari keberkahan hidup.

Dalil tentang Kikir dari Al-Qur'an

Al-Qur'an dengan tegas melarang sifat kikir. Salah satu ayat yang menjelaskan tentang bahaya kikir terdapat dalam Surah Al-Hasyr ayat 9:

Teks Arab: وَٱلَّذِينَ تَبَوَّءُو ٱلدَّارَ وَٱلْإِيمَٰنَ مِن قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ وَلَا يَجِدُونَ فِى صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِّمَّآ أُوتُوا۟ وَيُؤْثِرُونَ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ ۚ وَمَن يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِۦ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ

Latin: Walladzīna tabawwa’ud-dāra wal-īmāna min qablihim yuḥibbūna man hājara ilaihim wa lā yajidūna fī ṣudūrihim ḥājatan mimmā ūtū wa yu’thirūna ‘alā anfusihim walau kāna bihim khaṣāṣah, wa man yūqa syuḥḥa nafsihī fa-ulā’ika humul-mufliḥūn.

Terjemahan: "Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman sebelum kedatangan mereka, mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka dan tidak ada sedikit pun keinginan dalam hati mereka terhadap apa yang diberikan kepada mereka (orang-orang yang berhijrah); dan mereka mengutamakan (orang-orang yang berhijrah) atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan barang siapa yang dijaga dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung."

Ayat ini menunjukkan bahwa orang yang terhindar dari sifat kikir akan mendapat keberuntungan dari Allah SWT.

Dalil dari Hadits tentang Kikir

Rasulullah SAW juga mengingatkan umatnya tentang bahaya sifat kikir dalam sebuah hadits shahih:

Teks Arab: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِيَّاكُمْ وَالشُّحَّ، فَإِنَّمَا هَلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ بِالشُّحِّ، أَمَرَهُمْ بِالْبُخْلِ فَبَخِلُوا، وَأَمَرَهُمْ بِالْقَطِيعَةِ فَقَطَعُوا، وَأَمَرَهُمْ بِالْفُجُورِ فَافْتَجَرُوا

Latin: Qāla Rasūlullāhi shallallāhu ‘alaihi wa sallam: Iyākum wasy-syuhha, fa innamā halaka man kāna qablakum bisy-syuhhi, amarahum bil-bukhli fabakhilū, wa amarahum bil-qaṭī‘ati faqaṭa‘ū, wa amarahum bil-fujūri faftajarū.

Terjemahan: Rasulullah SAW bersabda, "Jauhilah sifat kikir, karena sesungguhnya orang-orang sebelum kalian binasa karena sifat kikir. Kikir memerintahkan mereka untuk pelit, maka mereka menjadi pelit; memerintahkan mereka untuk memutus silaturahmi, maka mereka memutusnya; dan memerintahkan mereka untuk berbuat dosa, maka mereka melakukannya." (HR. Abu Dawud)

Hadits ini menegaskan bahwa kikir dapat membawa kerusakan, baik dalam hubungan sosial maupun akhlak seseorang.

Mengapa Kikir Harus Dihindari?

Kikir artinya tidak hanya menahan harta, tetapi juga menutup pintu kebaikan dan keberkahan. Sifat ini bisa merusak hubungan dengan orang lain, menimbulkan sifat iri hati, dan menjauhkan seseorang dari rahmat Allah. Sebaliknya, Islam mendorong umatnya untuk bersikap dermawan, seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Cara Menghindari Sifat Kikir

Untuk menghindari sifat kikir, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:

  1. Belajar Bersyukur: Sadari bahwa semua harta adalah titipan dari Allah SWT.
  2. Berbagi dengan Ikhlas: Mulailah dengan sedekah kecil untuk melatih hati agar tidak kikir.
  3. Mengingat Akhirat: Ingatlah bahwa harta duniawi tidak akan dibawa mati, tetapi kebaikan akan kekal.

Kesimpulan

Kikir artinya sifat pelit yang dilarang dalam Islam karena merugikan diri sendiri dan orang lain. Al-Qur'an dan Hadits dengan jelas mengajarkan pentingnya sifat dermawan dan menjauhi kekikiran. Dengan memahami dalil-dalil di atas dan menerapkannya dalam kehidupan, kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan mendapat keberkahan dari Allah SWT.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal
Berita Lainnya