Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Penelitian Ungkap Semut Penenun Justru Lebih Efisien Saat Bekerja dalam Tim Besar

Abi Rama
16/8/2025 10:41
Penelitian Ungkap Semut Penenun Justru Lebih Efisien Saat Bekerja dalam Tim Besar
Ilustrasi(freepik)

MASALAH yang sering ditemui pada tim manusia sudah diketahui sejak lama. Insinyur Prancis, Max Ringelmann, pada 1913 menemukan ketika semakin banyak orang ikut bekerja dalam satu tim, kontribusi tiap individu justru menurun, meskipun total hasil meningkat.

Tapi semut penenun justru berbeda. Penelitian terbaru menunjukkan, semakin besar tim semut ini, justru semakin besar kontribusi tiap individu. Semut kecil yang tinggal di pohon ini (Oecophylla Smaragdina), yang hidup di Afrika tropis, Asia, dan Australia, terkenal karena kemampuannya membangun sarang dengan cara unik. 

Mereka membentuk rantai hidup untuk menggulung daun dan merekatkannya menggunakan sutra dari larva mereka.

Para ilmuwan dari Macquarie University, University of Konstanz, dan Imperial College London melakukan eksperimen dengan meminta koloni semut membentuk rantai untuk menarik daun buatan yang terhubung ke alat pengukur gaya. 

Mereka menemukan semut membagi pekerjaan menjadi dua, sebagian menarik daun secara aktif, sementara sebagian lain bertindak sebagai jangkar untuk menahan dan menyimpan gaya tarik.

Penulis utama dari penelitian ini, Madelyne Stewardson dari Macquarie University menyimpulkan bahwa semut justru akan semakin lebih efisien jika jumlah koloninya bertambah besar.

“Setiap semut hampir menggandakan kekuatan tariknya saat ukuran tim bertambah, mereka justru menjadi lebih efisien bekerja sama ketika kelompoknya lebih besar,” ujar Madelyne.

Asisten penulisnya, Dr. Daniele Carlesso dari University of Konstanz menyebut mekanisme ini sebagai “Force Ratchet”. Semut di belakang rantai meregangkan tubuh untuk menahan dan menyimpan gaya tarik. 

Sedangkan, semut di depan terus menarik. Dengan cara ini, setiap semut justru bisa bekerja lebih keras saat tim bertambah besar.

“Rantai semut yang lebih panjang memiliki cengkeraman lebih baik di tanah dibanding semut tunggal, sehingga mereka bisa menahan gaya daun yang tertarik kembali dengan lebih efektif,” ujar Daniele.

Selain itu, Dr. David Labonte dari Imperial College London menambahkan, rantai semut yang lebih panjang memiliki cengkeraman lebih baik di tanah, sehingga lebih efektif menahan gaya daun yang tertarik kembali. 

Sejalan dengan itu, temuan ini menjadi inspirasi bagi para ilmuwan untuk merancang tim robot yang lebih efisien, karena saat ini robot dalam tim biasanya hanya menghasilkan gaya yang sama seperti ketika bekerja sendiri. (Science Daily/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya