Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
PERAIH Nobel Laureate di bidang Fisika 2011, Brian Schimdt mengaku bahwa dirinya cukup skeptis terhadap peringkat kampus dunia. Hal ini disebabkan peringkat kampus itu dibuat hanya untuk menjadi ajang promosikan kampus.
"Mereka (lembaga pemeringkatan) di sana untuk menjual, iklan bagi pelajar. Supaya pelajar bisa memutuskan universitas dengan cara parameter yang mereka buat," ungkapnya dalam konferensi pers Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025 di Institut Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat, Jumat (8/8).
Ia menjelaskan, parameter yang digunakan pun sejatinya tidak adil. Sebab parameter yang digunakan untuk meranking berbagai kampus di seluruh dunia menggunakan cara penilaian yang sama.
"Padahal kondisi di Cambridge, dengan Indonesia berbeda karena ekonomi. Saya pikir mereka benar-benar problematik," tuturnya.
Untuk itu, ia meminta agar para pelajar dapat berhati-hati. Menurutnya lebih penting bagi pelajar untuk berkonsultasi langsung dengan konselor dari perguruan tinggi tujuan.
"Anda bisa melihat langsung bagaimana pengalaman perguruan tinggi, bagaimana pelajar internasional di sana, konselor akan menjelaskan program pelajar secara detail," tandasnya. (H-3)
PERAIH Nobel Fisika 2011, Profesor Brian Schmidt, mengungkapkan bahwa masa depan pertumbuhan Indonesia sangat bergantung pada kemampuan membangun ekosistem sains dan teknologi.
DUA pionir kecerdasan buatan (AI) John Hopfield, 91, dan Geoffrey Hinton, 76, memenangkan Hadiah Nobel dalam bidang fisika pada Selasa (8/10).
Para pemenang penghargaan diakui atas eksperimen yang telah memberikan umat manusia alat baru untuk menjelajahi dunia elektron di dalam atom dan molekul.
WILHELM Conrad Rontgen ialah seorang fisikawan Jerman. Ia menerima Hadiah Nobel Fisika pada 1901 untuk penemuan sinar X.
Berkat teori relativitas yang ditemukannya, Einstein menjadi ilmuwan kondang dan paling berpengaruh pada abad ke-20 ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved