Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
TRANSFORMASI sektor bangunan menjadi bagian penting dalam upaya Indonesia menurunkan emisi karbon. Untuk itu, Green Building Council Indonesia (GBCI) dan Direktorat Jenderal Cipta Karya (Ditjen Cipta Karya), Kementerian Pekerjaan Umum (KemenPU) Republik Indonesia, resmi menjalin kerja sama strategis dalam pemenuhan target penurunan emisi karbon bangunan gedung sesuai Nationally Determined Contribution (NDC).
Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang ditandatangani oleh Ketua Umum GBCI Ignesjz Kemalawarta dan Direktur Bina Teknik Bangunan Gedung dan Penyehatan Lingkungan, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian PU Dian Irawati, hadir mewakili Direktur Jenderal Cipta Karya Dewi Chomistriana.
Penandatanganan berlangsung dalam acara Seminar Pemahaman Regulasi Peraturan Menteri PUPR No. 21 Tahun 2021 tentang Penilaian Kinerja Bangunan Gedung Hijau di Tangerang Selatan, Banten.
Kegiatan ini mempertemukan berbagai pemangku kepentingan dari sektor pemerintah, swasta, akademisi, hingga masyarakat sipil untuk memahami arah kebijakan dan implementasi teknis Bangunan Gedung Hijau (BGH).
“Pembangunan rendah karbon tidak cukup dengan regulasi, perlu dukungan semua pihak agar bangunan di Indonesia benar-benar ramah lingkungan dan efsien,” ujar Ignesjz. “Kami percaya kerja sama ini akan mempercepat langkah konkret menuju bangunan yang sehat, hemat energi, dan berkontribusi menurunkan emisi.”
Penandatanganan MoU ini menjadi tonggak penting bagi upaya bersama mencapai target iklim nasional. Ditjen Cipta Karya dan GBCI sepakat dalam penyelarasan antara sistem penilaian kinerja yang dikeluarkan oleh KemenPU dan rating tools GBCI dalam mendorong pembangunan rendah karbon.
Selain itu, kerja sama ini mencakup penguatan kapasitas tenaga ahli di bidang BGH agar semakin banyak sumber daya profesional yang mampu mendampingi pengembangan proyek bangunan berkelanjutan di seluruh Indonesia. Kerja sama ini juga mencakup kolaborasi dalam pemenuhan target penurunan emisi karbon sektor bangunan sesuai komitmen Indonesia dalam NDC.
“Upaya mencapai target NDC di sektor bangunan bukan hal mudah. Tapi dengan sinergi antara pemerintah, pelaku industri, akademisi, dan masyarakat, kita bisa menciptakan bangunan yang tidak hanya hemat energi, tapi juga memberikan kualitas hidup yang lebih baik,” jelas Dian.
Ia menambahkan bahwa penerapan BGH berperan strategis dalam menurunkan emisi gas rumah kaca, sekaligus memberi manfaat langsung bagi masyarakat, seperti penghematan energi dan air, kualitas udara dalam ruang yang lebih baik, dan potensi insentif dari pemerintah daerah. Namun semua itu hanya dapat dicapai melalui komitmen bersama, konsistensi implementasi, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
Melalui kerja sama ini, GBCI dan Ditjen Cipta Karya menunjukkan dukungan nyata terhadap pencapaian target iklim nasional, termasuk target NDC pada 2030, Net Zero Emission pada 2060, serta komitmen global untuk membatasi kenaikan suhu rata-rata bumi di bawah 2ºC pada akhir abad ini. (Z-1)
GBCI menegaskan pentingnya kerja bersama lintas disiplin untuk menjawab tantangan iklim dan menciptakan kota yang layak huni di masa depan.
KGBC menyambut baik kolaborasi dengan GBCI, yang telah menunjukkan komitmen kuat dalam mendorong adopsi bangunan hijau di Asia Tenggara.
Pencapaian sertifikasi Greenship Existing Building level Gold ini mencerminkan komitmen PT. Swadharma Prima Utama dalam menciptakan kawasan perkantoran yang hijau, dan berkelanjutan.
Penilaian sertifikasi yakni pengembangan lokasi strategis dan akses transportasi publik, efisiensi energi melalui penerapan teknologi Energy Management System, serta konservasi air.
ESDM menyatakan efisiensi energi di sektor bangunan menjadi prioritas dalam strategi transisi energi nasional.
PEMERINTAH Indonesia terus mendorong kerja sama dengan berbagai pihak untuk mencapai tujuan 100% akses air bersih pada 2045.
Asosiasi jalan tol masih mendiskusikan terkait dengan stimulus pertumbuhan ekonomi dari pemerintah melalui diskon tarif tol yang diberikan kepada pemerintah pada Juni mendatang.
Keseluruhan tingkat kemantapan jalan nasional sepanjang 47.604,34 km di seluruh Indonesia telah mencapai 95,22%. Khusus untuk wilayah Jawa dan Bali.
ANGGOTA Komisi V DPR RI, Yanuar Arif menegaskan bahwa momen mudik Lebaran merupakan momen di mana terjadinya traffic ataupun pergerakan yang luar biasa
Pemerintah memastikan kelanjutan program normalisasi Sungai Ciliwung sebagai bagian dari upaya mengatasi banjir Jakarta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved