Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Rumah Pahlawan Nasional Cut Meutia Dibiarkan Mangkrak dan Rusak Parah

Amiruddin Abdullah Reubee
28/6/2025 10:12
Rumah Pahlawan Nasional Cut Meutia Dibiarkan Mangkrak dan Rusak Parah
Kondisi Rumah Pahlawan Nasional Cut Meutia yang rusak parah di Gampong Masjid, Kemukiman Pirak, Kecamatan Matang kuli, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh.(MI/AMIRUDDIN ABDULLAH REUBEE)

RUMAH Pahlawan Nasional Cut Meutia di Gapong (Desa) Masjid, Kemukiman Pirak, Kecamatan Matang Kuli, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, mengalami rusak parah. Padahal rumah kayu adat Aceh itu dibangun kembali berkisar tahun 80 an di pekarangan bekas rumah dasar Cut Meutia, 

Lokasi pekarangan rumah itu seluas sekitar 1 hektare (Ha) persis di pinggir sawah nan luas. Diantara maksud membangun kembali di lokasi dasar itu untuk mengenang sejarah perjuangan Cut Meutia hingga akhir hayat di Rimba Pase. 

Rumah panggung berkonstruksi kayu memiliki banyak tiang bulat itu sudah sekitar 4 tahun terbiarkan bocor bagian atap dan lapuk kayu papan lantai itu. Lalu tiga unit bangunan kayu lumbung padi berukuran raksasa juga sidak bocor bagian atap. 

Sedangkan jengki (alat penumbuk padi) terbengkalai tidak terurus atau terbiarkan rusak. Selain kondisi rumah sudah rusak, fasilitas pendukung lainnya juga banyak yang dalam keadaan uzur karena sering diguyur hujan. 

Pengamatan Media Indonesia, Jumat (27/6) kondisi atap bagian tombak layar rumah sudah menganga karena sering tertembus angin diguyur hujan. Sedikitnya ada tiga bangunan berkontraksi kayu kwalitas super yang rusak berat, yaitu bangunan jeungki penumbuk padi dan bangunan lumbung padi bergaya Aceh. 

Muslim, penjaga rumah Cut Meutia, mengaku telah berulangkali melaporkan kondisi kerusakan parah pada beberapa bagian bangunan Rumah Cut Meutia. Namun hingga sekarang belum ada realisasinya. 

"Sudah empat tahun terakhir ini terjadi bocor atap berbahan daun rumbia. Kerusakan lainnya seperti lapuk lantai, rusak lumbung padi. Dari 3 lumbung padi hanya satu unit masih bagus, sedangkan dua lainnya sudah rusak berat" tutur Muslim. 

Sejarawan Aceh, M Adli Abdullah, kepada Media Indonesia, mengatakan pemerintah seharusnya lebih peduli dengan bukti sejarah perjuangan para pahlawan nasional seperti Cut Meutia. Karena itu bukan hanya sekedar melihat peninggalan masa lalu, tapi juga pendidikan sejarah untuk masa depan yang lebih baik. 

"Hargailah jasa mereka yang telah melahirkan negeri ini. Membiarkan Cagar budaya terbengkalai tidak terurus merupakan hal yang tidak patut. Segera bangun kembali dimana kerusakan bangunan itu. Jangan sampai rusak berkepanjangan seperti budaya dan peradaban tidak bertuan" tutur Adli Abdullah yang juga Dosen Hukum Adat senior dari Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh.(H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya