Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
RUMAH Pahlawan Nasional Cut Meutia di Gapong (Desa) Masjid, Kemukiman Pirak, Kecamatan Matang Kuli, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, mengalami rusak parah. Padahal rumah kayu adat Aceh itu dibangun kembali berkisar tahun 80 an di pekarangan bekas rumah dasar Cut Meutia,
Lokasi pekarangan rumah itu seluas sekitar 1 hektare (Ha) persis di pinggir sawah nan luas. Diantara maksud membangun kembali di lokasi dasar itu untuk mengenang sejarah perjuangan Cut Meutia hingga akhir hayat di Rimba Pase.
Rumah panggung berkonstruksi kayu memiliki banyak tiang bulat itu sudah sekitar 4 tahun terbiarkan bocor bagian atap dan lapuk kayu papan lantai itu. Lalu tiga unit bangunan kayu lumbung padi berukuran raksasa juga sidak bocor bagian atap.
Sedangkan jengki (alat penumbuk padi) terbengkalai tidak terurus atau terbiarkan rusak. Selain kondisi rumah sudah rusak, fasilitas pendukung lainnya juga banyak yang dalam keadaan uzur karena sering diguyur hujan.
Pengamatan Media Indonesia, Jumat (27/6) kondisi atap bagian tombak layar rumah sudah menganga karena sering tertembus angin diguyur hujan. Sedikitnya ada tiga bangunan berkontraksi kayu kwalitas super yang rusak berat, yaitu bangunan jeungki penumbuk padi dan bangunan lumbung padi bergaya Aceh.
Muslim, penjaga rumah Cut Meutia, mengaku telah berulangkali melaporkan kondisi kerusakan parah pada beberapa bagian bangunan Rumah Cut Meutia. Namun hingga sekarang belum ada realisasinya.
"Sudah empat tahun terakhir ini terjadi bocor atap berbahan daun rumbia. Kerusakan lainnya seperti lapuk lantai, rusak lumbung padi. Dari 3 lumbung padi hanya satu unit masih bagus, sedangkan dua lainnya sudah rusak berat" tutur Muslim.
Sejarawan Aceh, M Adli Abdullah, kepada Media Indonesia, mengatakan pemerintah seharusnya lebih peduli dengan bukti sejarah perjuangan para pahlawan nasional seperti Cut Meutia. Karena itu bukan hanya sekedar melihat peninggalan masa lalu, tapi juga pendidikan sejarah untuk masa depan yang lebih baik.
"Hargailah jasa mereka yang telah melahirkan negeri ini. Membiarkan Cagar budaya terbengkalai tidak terurus merupakan hal yang tidak patut. Segera bangun kembali dimana kerusakan bangunan itu. Jangan sampai rusak berkepanjangan seperti budaya dan peradaban tidak bertuan" tutur Adli Abdullah yang juga Dosen Hukum Adat senior dari Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh.(H-2)
Di tengah musim tanam padi gadu (musim tanam kedua), harga gabah di Kabupaten Aceh utara, Aceh, melonjak.
TIADA perbuatan paling indah, kecuali berpuasa A'syura dan menyantuni anak yatim serta bersedekah kepada orang miskin di Hari A'syura, 10 Muharram 1447 H.
KELANGKAAN hingga tingginya harga gas elpiji 3 kilogram (kg) di kawasan Provinsi Aceh jalan terus. Sejak tiga pekan terakhir hingga Minggu (6/7), belum ada tanda-tanda membaik.
Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di Provinsi Aceh terus berlangsung. Sejak tiga pekan terakhir hingga, Minggu (6/7), belum ada tanda-tanda pasokan gas tersebut membaik.
Sesuai keadaan di lokasi sedikitnya ada tiga tahap warga setempat menanam bawang merah. Sebagian yang ditanami tahap pertama dua bulan lalu, kini sudah mulai memanen.
Hal itu mengundang perhatian publik, apakah ada permainan pasar atau kebijakan PT Pertamina mengurangi pasokan bahan bakar gas bersubsidi itu untuk masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved