Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Festival Sastra Saraswati Sewana 2025, Mengupas Teknologi untuk Kemajuan Peradaban

Arnoldus Dhae
28/6/2025 08:38
Festival Sastra Saraswati Sewana 2025, Mengupas Teknologi untuk Kemajuan Peradaban
Ilustrasi(MI/ARNOLDUS DHAE)

YAYASAN Puri Kauhan Ubud kembali menggelar Festival Sastra Saraswati Sewana 2025 yang akan digelar pada 10 Juli 2025. Ada pun tema yang diusung kali ini adalah "Brahmasara Bhawana Mukti: Teknologi untuk Kemajuan Peradaban". Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud AA Gede Ngurah Ari Dwipayana menjelaskan, tema ini dipilih sebagai respons terhadap lompatan mutakhir dalam sains dan teknologi yang telah mengubah atau bahkan mendisrupsi cara hidup, cara bekerja, berkomunikasi,dan berinteraksi.

"Kemajuan teknologi, khususnya melalui Revolusi Industri 4.0, telah memicu perubahan signifikan dalam lanskap sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat global, termasuk masyarakat Bali," ujarnya, Sabtu (28/6/2025). 

Masyarakat Bali kini hidup di era baru: era disrupsi teknologi. Teknologi seperti cloud computing, Internet of Things, Artificial Intelligence, Big Data Analytics, advanced robotics, dan virtual reality telah membawa transformasi di berbagai bidang kehidupan termasuk dalam kebudayaan dan tradisi Bali. 

Dalam konteks ini, muncul sejumlah pertanyaan penting, apa dampak gelombang disrupsi teknologi terhadap budaya Bali? Strategi kebudayaan seperti apa yang perlu dirancang? Apa pegangan kita sebagai orang Bali Bagaimana budaya Bali dapat bertahan, beradaptasi, bahkan berkembang di tengah kemajuan teknologi? 

"Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, Yayasan Puri Kauhan Ubud berupaya menjadi simpul, semacam "melting pot" yang mempertemukan berbagai pihak, untuk duduk bersama dan berdiskusi. Mereka yang terlibat antara lain para wiku atau sulinggih sebagai guru loka dan patirtan jagad yang seharusnya memberi tuntunan kepada umat, budayawan, guru besar, undagi, sangging (teknolog atau pencipta teknologi tradisional Bali), pande, seniman, penggiat Al, serta para arsitek," ujarnya.

Sebagai langkah awal, Festival Sastra Saraswati Sewana 2025 diawali dengan Dharma Panuntun pada 27 Juni 2025. Acara ini menghadirkan para Wiku untuk memberikan tuntunan berdasarkan sastra agama. Adapun narasumber dalam Dharma Panuntun adalah Ida Pedanda Gede Purwa Dwija Singarsa, Ida Pedanda Gede Swabawa Karang Adnyana, Ida Pedanda Gede Nyoman Putra Talikup. Acara ini dimoderatori oleh Ida Bagus Oka Manobhawa. 

Dharma penuntun bertujuan untuk menggali nilai-nilai luhur budaya Bali terkait sains dan teknologi dari manuskrip maupun sumber lisan warisan para leluhur/lda Bethara Kawitan, mengkaji relevansi nilai-nilai tersebut dalam penciptaan dan penerapan teknologi masa kini, mengadaptasi dan merevitalisasi nilai-nilai luhur budaya Bali sebagai pedoman etika dalam pengembangan sains dan teknologi.

Festival utama akan digelar pada 10-14 Juli 2025 di Taman Sanggingan Ubud, dan akan dibuka pada 10 Juli 2025 oleh Fadli Zon, Menteri Kebudayaan Republik Indonesia  Festival ini juga akan menganugerahkan Sastra Saraswati Sewana Nugraha 2025 kepada Alm. I Gusti Nyoman Lempad, Alm.Ir. Tjokorda Raka Sukawati, Alm Ir. Ida Bagoes Oka (insinyur pertama di Bali), Alm. Ida Bagus Putu Tugur Nyoman Nuarta. Kelima tokoh tersebut merupakan sosok-sosok kebanggaan Bali yang telah memberikan kontribusi besar dalam pelestarian, pengembangan, dan pemajuan budaya Bali, terutama dalam bidang teknologi.

Festival dan Pameran Brahmasara Bhawana Mukti akan menjadi ruang berbagi perspektif antara seniman, undagi, sangging, pande, dan penggiat teknologi Al demi pelestarian dan pengembangan budaya Bali. Festival ini juga diharapkan dapat meneruskan nilai-nilai luhur budaya Bali terkait sains dan teknologi kepada generasi muda, khususnya generasi milenial dan Gen Z. 

Pameran ini akan menggandeng Pangusada Bali, universitas, UMKM, serta berbagai pemangku kepentingan lainnya yang memiliki kepedulian serupa. Sebagai bagian dari rangkaian acara, akan diselenggarakan pula Kompetisi Seni Pertunjukan dengan Inovasi Teknologi, yang memberi kesempatan kepada seniman Bali, khususnya dalam seni pertunjukan, untuk berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi. 

Seluruh rangkaian festival akan ditutup pada awal Desember 2025 dengan peluncuran buku "Brahmasara Bhawana Mukti" serta pementasan karya seni pemenang kompetisi pertunjukan berbasis teknologi. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya