Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
Hari Preeklamsia Sedunia memperingatkan kita akan pentingnya deteksi dini preeklamsia—kondisi kehamilan serius yang dapat mengancam jiwa ibu dan janin. Menurut laporan terbaru WHO yang dipublikasikan di The Lancet Global Health, preeklamsia dan perdarahan hebat menyebabkan puluhan ribu kematian ibu setiap tahunnya.
Pada tahun 2020, preeklamsia menyumbang 16% dari total 287.000 kematian ibu secara global.
Preeklamsia adalah gangguan kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan kerusakan organ, terutama ginjal. Jika tidak ditangani segera, kondisi ini bisa berkembang menjadi eklamsia yang menyebabkan kejang, stroke, hingga kematian.
Penyebab pasti preeklamsia belum diketahui sepenuhnya, tetapi faktor risikonya meliputi:
Deteksi dini sangat krusial. Gejala preeklamsia yang umum meliputi:
Diagnosis preeklamsia dilakukan dengan:
Penanganan tergantung tingkat keparahan:
Untuk Preeklamsia Ringan:
Untuk Preeklamsia Berat:
Persalinan adalah satu-satunya solusi permanen untuk menghentikan progresi preeklamsia.
Di banyak negara berpenghasilan rendah, akses ke layanan antenatal dan diagnosis tepat waktu masih minim. Risiko meningkat karena kurangnya edukasi, sumber daya medis, dan alat deteksi sederhana seperti alat tes urin dan tensimeter.
Peringatan Hari Preeklamsia Sedunia mengingatkan bahwa penyuluhan, deteksi dini, dan penanganan cepat adalah kunci menurunkan angka kematian ibu.
Dengan kolaborasi global dan sistem kesehatan yang responsif, target SDGs untuk kesehatan ibu bisa lebih cepat tercapai. (Z-10)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved