Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
KURANG gerak adalah kondisi di mana seseorang tidak cukup melakukan aktivitas fisik atau cenderung menghabiskan banyak waktu duduk atau berbaring, seperti saat menonton TV, bekerja di depan komputer, atau bermain gadget dalam waktu lama.
Kondisi ini dikenal juga dengan istilah gaya hidup sedentari (sedentary lifestyle). Kurangnya aktivitas fisik atau gaya hidup sedentari dapat menimbulkan berbagai dampak negatif bagi kesehatan tubuh.
Kurangnya aktivitas fisik menyebabkan kalori yang masuk tidak terbakar secara optimal, sehingga lemak menumpuk dan berat badan meningkat.
Gaya hidup sedentari dapat memicu resistensi insulin, yaitu kondisi di mana tubuh tidak dapat memanfaatkan insulin dengan baik, sehingga kadar gula darah meningkat.
Kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan tekanan darah dan kadar kolesterol, yang berkontribusi pada penyempitan arteri dan risiko penyakit jantung.
Aktivitas fisik membantu aliran darah yang kaya oksigen ke otak. Tanpa olahraga, fungsi otak dapat menurun, meningkatkan risiko gangguan kognitif.
Kurang bergerak dapat menurunkan produksi hormon endorfin, yang berperan dalam menjaga suasana hati, sehingga meningkatkan risiko depresi dan kecemasan.
Kurangnya gerakan dapat melemahkan otot dan mengurangi kepadatan tulang, meningkatkan risiko nyeri sendi dan osteoporosis.
Gaya hidup sedentari dapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker, seperti kanker usus besar, payudara, dan paru-paru.
Kurangnya aktivitas fisik dapat menurunkan daya tahan tubuh, membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.
Kurang bergerak dapat memperlambat proses pencernaan, meningkatkan risiko sembelit atau konstipasi.
Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan penumpukan lemak pada arteri, yang meningkatkan risiko penyumbatan aliran darah ke otak dan menyebabkan stroke.
Duduk terlalu lama tanpa bergerak dapat menyebabkan pembekuan darah di vena dalam, terutama di kaki, yang berpotensi berbahaya jika gumpalan darah tersebut berpindah ke paru-paru.
Gaya hidup sedentari yang meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis dapat menyebabkan peningkatan biaya untuk perawatan kesehatan.
Untuk menjaga kesehatan, disarankan untuk rutin berolahraga minimal 150 menit per minggu, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau aktivitas fisik lainnya yang sesuai dengan kondisi tubuh. (Z-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved