RATUSAN siswa mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama berkumpul di Alun-Alun Kota Jombang, Jawa Timur, kemarin. Mereka menggelar salat gaib untuk jemaah haji yang tewas dalam tragedi di Mina, Arab Saudi, Kamis (24/9).
Para siswa berbaris rapi. Mereka mengenakan pakaian dan perlengkapan salat. Mereka terlihat khusyuk mengikuti gerakan imam sebagai bentuk belasungkawa atas Tragedi Mina. Salat gaib juga serentak dilakukan di sejumlah daerah di Tanah Air.
Tragedi Mina terjadi sebelum jutaan jemaah haji melakukan prosesi lempar jumrah di Mina. Korban tewas terinjak-injak akibat berdesakan di Jalan 204 menuju Jamarat, Mina.
Seusai insiden Mina, sebanyak 225 jemaah haji Indonesia belum kembali ke maktab (tenda) di Mina.
Berdasarkan data yang dihimpun kemarin pukul 07.00 waktu Arab Saudi, jemaah haji yang belum kembali itu sebanyak 14 orang dari kloter BTH 14 (embarkasi Batam), 19 orang dari kloter SUB 48 (embarkasi Surabaya) dan 192 orang dari kloter JKS 61 (embarkasi Jakarta-Bekasi).
"Kami telah menghubungi keluarga korban," ujar Kepala Daerah Kerja Mekah Arsyad Hidayat saat dihubungi tadi malam.
Arsyad mengatakan pihaknya akan terus mengerahkan upaya pencarian dan penyisiran ke seluruh rumah sakit Arab Saudi. Dia juga mengimbau jemaah mematuhi jadwal melontar jumrah. Sebanyak enam jemaah haji Indonesia terluka akibat peristiwa itu dan masih dirawat di rumah sakit.
Tidak kompeten Insiden terburuk dalam 25 tahun terakhir penyelenggaraan ibadah haji itu menggugat kompetensi Arab Saudi. "Mereka (Arab Saudi) tidak kompeten dalam mengatur ibadah haji," ujar pemimpin tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei, seperti dikutip Al-Monitor, kemarin.
Setali tiga uang, Presiden Joko Widodo akan menuntut pemerintah Arab Saudi untuk memperbaiki pengelolaan ibadah haji. "Pemerintah berkepentingan untuk bicara dengan pemerintah Saudi untuk memastikan pengelolaan kenyamanan ibadah haji," kata Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki di Istana Negara, Jalan Veteran, Jakarta, kemarin.
Ketua DPR RI Setya Novanto mengusulkan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengambil langkah atas terjadinya tragedi Mina. Usulan yang sama dilontarkan anggota Supreme Council of the Ahlul Bayt World Assembly Ayatollah Hadavi Tehrani.
Namun demikian, penyebab Tragedi Mina, menurut surat kabar Libanon, Al-Diyar, karena konvoi rombongan putra Raja Salman yang juga wakil putra mahkota Mohammad bin Salman Al Saud.
Rombongan dikawal 200 tentara dan 150 polisi, kemudian memerintahkan jemaah haji untuk pindah arah. "Hal itu menimbulkan kepanikan jemaah haji," tulisnya.
Namun, Menteri Kesehatan Arab Saudi Khalid al-Falih meminta semua pihak bersabar dan menunggu hasil investigasi yang dipimpin Menteri Dalam Negeri Pangeran Mohamed bin Nayef.
Nayef menyebutkan penyebab insiden tersebut karena pertemuan dua gelombang jemaah haji dari dua arah berbeda sehingga menyebabkan tabrakan. (Pra/Nov/X-6)