Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
DALAM khazanah spiritual Islam, sholawat memiliki kedudukan yang istimewa. Ia bukan sekadar ungkapan cinta dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW, melainkan juga sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, meraih syafaat, serta memohon keberkahan dalam hidup. Di antara beragam jenis sholawat yang ada, Sholawat Fatih menempati posisi yang unik dan banyak diamalkan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Sholawat ini dikenal karena keutamaan dan fadhilahnya yang luar biasa, serta dianggap sebagai kunci pembuka pintu rahmat dan keberkahan dari Allah SWT.
Asal-usul Sholawat Fatih tidak dapat ditelusuri secara pasti hingga masa Rasulullah SAW atau para sahabat. Namun, riwayat yang beredar menyebutkan bahwa sholawat ini pertama kali diajarkan oleh seorang waliyullah bernama Syekh Muhammad Syamsuddin bin Abi al-Hasan al-Bakri. Beliau menerima sholawat ini langsung dari Rasulullah SAW dalam keadaan yaqazah (terjaga, bukan mimpi). Syekh Muhammad Syamsuddin al-Bakri kemudian menyebarkan sholawat ini kepada murid-muridnya dan masyarakat luas, sehingga Sholawat Fatih menjadi populer dan diamalkan oleh banyak umat Muslim hingga saat ini.
Meskipun asal-usulnya tidak secara langsung berasal dari masa Nabi, Sholawat Fatih tetap diakui dan diamalkan oleh banyak ulama dan tokoh agama. Hal ini didasarkan pada keyakinan bahwa segala bentuk sholawat yang mengandung pujian dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW adalah baik dan dianjurkan, asalkan tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
Berikut adalah lafadz Sholawat Fatih beserta artinya:
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ نَاصِرِ الحَقِّ بِالحَقِّ وَالهَادِي إِلٰى صِرَاطِكَ المُسْتَقِيْمِ وَعَلٰى آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ
Allahumma sholli wa sallim wa barik 'ala sayyidina Muhammadinil fatihi lima ughliqo wal khotimi lima sabaqo nashiril haqqi bil haqqi wal hadi ila sirotikal mustaqim wa 'ala alihi haqqo qodrihi wa miq darihil 'adzim.
Artinya: Ya Allah, limpahkanlah sholawat, salam, dan keberkahan kepada junjungan kami, Nabi Muhammad SAW, pembuka bagi apa yang terkunci, penutup bagi apa yang telah lalu, penolong kebenaran dengan kebenaran, dan pembimbing menuju jalan-Mu yang lurus. Limpahkan pula kepada keluarganya sesuai dengan hak derajatnya dan kedudukannya yang agung.
Sholawat Fatih memiliki banyak keutamaan dan fadhilah yang diyakini oleh para pengamalnya. Di antara keutamaan tersebut adalah:
Sholawat Fatih dapat diamalkan dengan berbagai cara, di antaranya:
Dalam mengamalkan Sholawat Fatih, penting untuk memperhatikan beberapa hal berikut:
Selain memperhatikan cara mengamalkan Sholawat Fatih, penting juga untuk memperhatikan adab (etika) dalam membaca sholawat. Beberapa adab yang perlu diperhatikan adalah:
Meskipun Sholawat Fatih banyak diamalkan oleh umat Muslim, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai hukum dan keutamaan sholawat ini. Sebagian ulama membolehkan dan menganjurkan pengamalan Sholawat Fatih, dengan alasan bahwa sholawat ini mengandung pujian dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW. Mereka juga berpendapat bahwa keutamaan dan fadhilah yang disebutkan dalam riwayat tentang Sholawat Fatih dapat dipercaya, asalkan tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
Namun, sebagian ulama lainnya melarang atau tidak menganjurkan pengamalan Sholawat Fatih. Mereka berpendapat bahwa asal-usul sholawat ini tidak jelas dan tidak ada dalil yang shahih (kuat) dari Al-Qur'an dan hadis yang mendukung keutamaan dan fadhilahnya. Mereka juga khawatir bahwa pengamalan Sholawat Fatih dapat menimbulkan bid'ah (perbuatan baru dalam agama yang tidak ada contohnya dari Nabi) dan ghuluw (berlebihan dalam mengagungkan Nabi).
Perbedaan pendapat ini merupakan hal yang wajar dalam khazanah keilmuan Islam. Umat Muslim diberikan kebebasan untuk memilih pendapat yang dianggap paling sesuai dengan keyakinan dan pemahaman masing-masing. Namun, dalam memilih dan mengamalkan suatu amalan, penting untuk selalu berpegang pada prinsip-prinsip dasar ajaran Islam, yaitu Al-Qur'an, hadis, dan ijma' (kesepakatan) ulama.
Sholawat Fatih adalah salah satu jenis sholawat yang banyak diamalkan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Sholawat ini dikenal karena keutamaan dan fadhilahnya yang luar biasa, serta dianggap sebagai kunci pembuka pintu rahmat dan keberkahan dari Allah SWT. Meskipun terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai hukum dan keutamaan sholawat ini, Sholawat Fatih tetap dapat diamalkan dengan niat yang ikhlas, keyakinan yang kuat, dan adab yang baik.
Dalam mengamalkan Sholawat Fatih atau jenis sholawat lainnya, penting untuk selalu berpegang pada prinsip-prinsip dasar ajaran Islam dan mengikuti tuntunan para ulama yangSaleh. Dengan demikian, amalan sholawat yang kita lakukan akan lebih bermakna dan memberikan manfaat yang besar bagi diri sendiri maupun orang lain.
Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan kita tentang Sholawat Fatih. Wallahu a'lam bish-shawab.
Disclaimer: Artikel ini ditulis berdasarkan informasi yang tersedia dari berbagai sumber dan tidak dimaksudkan untuk menggantikan nasihat dari ulama atau tokoh agama yang kompeten. Pembaca disarankan untuk berkonsultasi dengan ulama atau tokoh agama yang terpercaya untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang Sholawat Fatih dan amalan-amalan lainnya dalam Islam. (Z-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved