Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Sabet Emas,Pelajar Indonesia Ukir Prestasi Olimpiade Internasional Kebumian

MI/Syarief Oebaidillah
25/9/2015 00:00
Sabet Emas,Pelajar Indonesia Ukir Prestasi Olimpiade Internasional Kebumian
(Dok)
Pelajar Indonesia kembali ukir prestasi gemilang pada ajang Olimpiade Internasional Kebumian atau International Earth Science Olympiad (IESO) yang digelar di Pocos de Caldas, Brazil,13-19 September 2015. Pada IESO ke 9 yang di ikuti 45 negara itu,tim Indonesia meraih juara umum ke 3 dengan perolehan 1 medali emas,2 perak dan 1 perunggu. “Kami bersyukur dan bangga atas prestasi luar biasa putra bangsa kita meraih medali emas di ajang olimpiade IESO bergengsi di Brazil,” kata Direktur Pembinaan SMA Kemendikbud,Purwadi didampingi Kasubdit Kelembagaan dan Peserta Didik ,Suharlan saat menyambut kedatangan tim IESO Indonesia di Jakarta,Rabu (23/9)

Suharlan menambahkan atas jerih payah perjuangan tim IESO Indonesia pantas mendapat apresiasi dan penghargaan karena telah mengharumkan Indonesia di forum internasional."Kami sangat mengapresiasi keberhasilan pelajar kita di olimpiade internasional ini,"cetusnya. Adapun peraih medali antara lain Abdel Hafiz dari SMA Negeri 1 Padang, Sumatera Barat meraih medali emas, Jason Hartanto dari SMA Negeri 1 Sidoarjo ,Jawa Timur meraih medali perak, Nanda Adi Kurniawan dari SMA Negeri 3 Malang ,Jawa Timur meraih medali perak, dan Ryan Setyabudi dari SMA Negeri 2 Purwokerto, Jawa Tengah meraih medali perunggu. Menurut Purwadi apresiasi pemerintah akan memberikan beasiswa yakni peraih emas akan mendapatkan beasiswa sampai dengan S3, peraih perak akan mendapatkan beasiswa hingga r S2, dan peraih perunggu akan mendapatkan beasiswa hinggarr S1,” ujar Purwadi.

Suharlan menambahkan dalam olimpiade ini peserta mengikuti tes teori dan praktek. Tes teori dilakukan tanpa pengelompokan soal berdasarkan bidang namun digabung secara acak dengan total soal sebanyak 67. Soal ujian tersebut meliputi bidang Geologi dan Geofisika, Meteorologi, Oceanografi , Hidrologi dan Astronomi. IESO juga menyelenggarakan lomba kelompok yang dibagi atas 12 kelompok, masing-masing beranggotakan siswa dari beberapa negara. Setiap kelompok diminta menyelesaikan dua macam lomba, yaitu International Team Field Investigation (ITFI) dan Earth Science Project (ESP). Pada lomba ITFI, siswa Indonesia mendapatkan tugas dengan topik “Pedro Balao” atau Batu Balon yang bentuknya istimewa. Para siswa harus menjelaskan sejarah geologi pembentukan batuan tersebut.

Sedangkan dalam lomba ESP, seluruh tim mendapatkan tugas membahas fenomena El Nino yang sedang berlangsung di lautan Pasifik Timur bagian ekuatorial yang dampaknya sangat terasa di berbagai belahan bumi, termasuk Indonesia. Para peserta diminta mencari penjelasan ilmiah mengenai fenomena ini dan pengaruhnya terhadap cuaca dan iklim di Brazil. Menurut Suharlan ,juara umum IESO ,pertama diraih Taiwan,kedua Korea Selatan,ketiga Indonesia dan ke empat Jepang.Dijadwalkan penyelenggaraan IESO ke-10 tahun 2016 akan diselenggarakan di Jepang.(Bay)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya