Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
WAYANG Orang adalah seni pertunjukan teater tradisional dari Jawa yang menampilkan cerita pewayangan dengan pemeran manusia bukan boneka seperti wayang kulit atau wayang golek.
Seni wayang orang ini menggabungkan akting, tari, musik gamelan, dan dialog berbahasa Jawa dalam pementasannya.
Teater wayang orang pertunjukan tradisional Jawa yang mengisahkan epos Mahabharata dan Ramayana dengan pemeran manusia.
Berbeda dengan wayang kulit yang menggunakan boneka bayangan, Wayang Orang menampilkan akting, tari, musik gamelan, dan dialog dalam satu pertunjukan yang spektakuler.
Wayang Orang pertama kali muncul pada zaman Kerajaan Mataram Islam di Jawa, sekitar abad ke-18. Seni ini diperkirakan diciptakan oleh Sri Susuhunan Pakubuwono II dari Kasunanan Surakarta pada tahun 1731.
Pakubuwono II terinspirasi oleh wayang kulit, tetapi ingin menciptakan bentuk pertunjukan yang lebih hidup dengan melibatkan pemeran manusia yang bisa menari dan berdialog langsung.
Inovasi ini akhirnya melahirkan Wayang Orang yang kita kenal sekarang. Peran Sunan Kalijaga juga penting dalam perkembangan wayang secara umum. Beliau menyebarkan ajaran Islam melalui wayang kulit, yang kemudian menjadi dasar berkembangnya Wayang Orang.
Pada awalnya, Wayang Orang hanya dipentaskan di lingkungan keraton sebagai hiburan eksklusif bagi keluarga raja dan bangsawan. Para pemainnya terdiri dari abdi dalem yang dilatih secara khusus untuk membawakan seni ini.
Beberapa keraton yang menjadi pusat perkembangan Wayang Orang adalah:
Saat itu, Wayang Orang masih sangat eksklusif dan belum bisa dinikmati oleh masyarakat umum.
Pada awal abad ke-20, Wayang Orang mulai dipentaskan di luar keraton dan bisa dinikmati oleh rakyat biasa. Pementasan ini mulai dilakukan di panggung terbuka maupun gedung pertunjukan.
Salah satu pelopor komersialisasi Wayang Orang adalah Ki Nartosabdo, seorang seniman besar yang turut mengembangkan pertunjukan ini ke masyarakat luas.
Pada era ini, muncul beberapa grup Wayang Orang profesional, seperti:
Kehadiran grup-grup ini membuat Wayang Orang semakin populer dan dikenal oleh berbagai kalangan masyarakat.
Pada tahun 1950-an hingga 1980-an, Wayang Orang mencapai masa kejayaan. Saat itu, pertunjukan Wayang Orang digemari masyarakat dan sering ditampilkan di televisi nasional seperti TVRI.
Beberapa ciri khas Wayang Orang di era ini:
Selain itu, Wayang Orang mulai dipentaskan di event nasional dan menjadi bagian penting dalam diplomasi budaya Indonesia.
Memasuki tahun 1990-an, minat masyarakat terhadap Wayang Orang mulai menurun. Beberapa penyebabnya adalah:
Banyak grup Wayang Orang kesulitan bertahan, dan beberapa gedung pertunjukan mulai sepi penonton.
Meskipun mengalami kemunduran, berbagai pihak berusaha melestarikan Wayang Orang agar tetap hidup dan dikenal generasi muda.
Beberapa langkah pelestarian yang dilakukan:
Kini, pertunjukan Wayang Orang masih bisa disaksikan di beberapa tempat seperti:
Wayang Orang adalah seni pertunjukan teater tradisional Jawa yang menggabungkan akting, tari, dan musik gamelan.
Sejak lahir di keraton Surakarta pada abad ke-18, Wayang Orang telah mengalami masa kejayaan hingga penurunan popularitas.
Namun, berbagai upaya pelestarian terus dilakukan agar seni ini tetap dikenal dan dicintai oleh generasi masa kini.
Wayang memiliki berbagai jenis dengan karakteristik yang berbeda. Wayang Orang adalah salah satu bentuk wayang yang paling unik karena dimainkan oleh manusia.
Media Pertunjukan
Gerakan
Dialog
Musik Pengiring
Panggung
Penceritaan
Wayang Orang lebih teatrikal dan dinamis karena diperankan manusia, sedangkan Wayang Kulit lebih simbolis dengan permainan bayangan.
Media Pertunjukan
Gerakan
Asal Daerah
Dialog
Panggung
Wayang Orang lebih teatrikal dengan aktor manusia, sedangkan Wayang Golek lebih seperti boneka hidup yang dimainkan dalang.
Media Pertunjukan
Gerakan
Cerita
Ekspresi Wajah
Wayang Orang menampilkan ekspresi wajah aktor, sementara Wayang Topeng mengandalkan ekspresi dari gerakan tubuh.
Media Pertunjukan
Gerakan
Cerita
Wayang Orang lebih dramatis dengan pemeran manusia, sedangkan Wayang Klithik lebih sederhana dan mirip Wayang Kulit tetapi berbahan kayu.
Wayang Orang bisa disebut unik karena diperankan oleh manusia dengan gerakan tari dan akting yang lebih ekspresif.
Lalu, untuk Wayang Kulit dan Wayang Golek lebih simbolis dan bergantung pada permainan dalang. Sedangkan Wayang Topeng dan Wayang Klithik memiliki ciri khas unik dari ekspresi dan bahan wayang yang digunakan.
Wayang Orang biasanya mengangkat cerita dari epos Mahabharata dan Ramayana. Berikut adalah beberapa tokoh utama yang sering muncul dalam pertunjukan:
Wayang Orang dipentaskan dengan menggabungkan tari, drama, dan musik gamelan. Berikut struktur umumnya:
Wayang Orang masih sering dipentaskan di beberapa tempat, antara lain:
Pementasan bisa dilakukan di gedung pertunjukan, acara budaya, atau festival seni.
Wayang Orang bukan hanya hiburan, tetapi juga warisan budaya Indonesia yang penuh nilai filosofis dan moral.
Wayang Orang masih aktif dipentaskan di beberapa kota di Indonesia, terutama di Jawa. Berikut adalah beberapa kelompok atau tempat pementasan Wayang Orang yang terkenal:
Lokasi: Gedung Wayang Orang Sriwedari, Solo, Jawa Tengah
Jadwal: Pementasan rutin hampir setiap malam
Deskripsi:
Lokasi: Gedung Wayang Orang Bharata, Jakarta Pusat
Jadwal: Biasanya setiap Sabtu malam
Deskripsi:
Lokasi: Gedung Ngesti Pandawa, Semarang
Jadwal: Pementasan berkala di berbagai acara budaya
Deskripsi:
Lokasi: Auditorium RRI Yogyakarta
Jadwal: Pementasan dalam acara budaya dan festival
Deskripsi:
Lokasi: Anjungan Jawa Tengah, TMII, Jakarta
Jadwal: Pementasan di acara khusus dan festival budaya
Deskripsi:
Lokasi: Panggung Kesenian Cak Durasim, Surabaya
Jadwal: Pementasan pada event tertentu dan festival budaya
Deskripsi:
Lokasi: Kraton Kasunanan Surakarta & Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat
Jadwal: Pementasan dalam acara adat atau peringatan khusus
Deskripsi:
Karena tantangan zaman, beberapa kelompok Wayang Orang menghadapi kesulitan dalam regenerasi pemain dan penonton. Namun, upaya pelestarian terus dilakukan dengan cara:
Wayang Orang bukan hanya hiburan, tetapi juga warisan budaya Indonesia yang penuh nilai filosofis dan moral. Wayang Orang adalah warisan budaya Indonesia yang sudah ada sejak abad ke-18 dan berkembang dari hiburan keraton menjadi seni pertunjukan rakyat.
Meskipun mengalami tantangan dalam mempertahankan eksistensinya, berbagai upaya terus dilakukan agar Wayang Orang tetap dikenal oleh generasi muda. (Z-4)
Wayang Orang adalah seni pertunjukan teater yang mengadaptasi cerita pewayangan dengan aktor manusia
Meskipun mengalami penurunan popularitas, beberapa kelompok masih aktif mempertahankan kesenian ini. Bahkan, beberapa pertunjukan wayang orang kini dikemas lebih modern
Yati Pesek yang memiliki nama asli Suyati di Yogyakarta pada 8 Agustus 1952 ini tergabung dalam komunitas wayang orang.
Wayang merupakan seni teater tradisional yang kaya akan nilai-nilai budaya, dan terdapat beragam jenis yang berbeda di seluruh nusantara Indonesia.
Mulai hari ini hingga Sabtu (21/10), Semarang menggelar festival Wayang Orang Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved