Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Kolaborasi Multisektor untuk Revolusi Pengelolaan Sampah di Indonesia

M Ilham Ramadhan Avisena
14/2/2025 20:58
Kolaborasi Multisektor untuk Revolusi Pengelolaan Sampah di Indonesia
GIZ Indonesia dan Unilever Indonesia, bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup resmi meluncurkan proyek Scaling Up Local Enterprise on Waste Management in Indonesia (SULE-WM).(Dok GIZ Indonesia)

DALAM memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025, GIZ Indonesia dan Unilever Indonesia, bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup resmi meluncurkan proyek Scaling Up Local Enterprise on Waste Management in Indonesia (SULE-WM).

Program itu menggandeng lima perusahaan pengelolaan sampah lokal di Medan, Yogyakarta & Jawa Tengah, Bali, Surabaya, dan Jakarta untuk meningkatkan skala bisnis mereka.

Proyek tersebut bertujuan menciptakan peluang kerja ramah lingkungan melalui inovasi, peningkatan kapasitas, serta kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan. 

"Kami mengapresiasi inisiasi GIZ Indonesia dan Unilever Indonesia dalam pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular. Proyek ini menjadi bukti nyata bahwa pengelolaan sampah membutuhkan peran multisektor," ujar PLT Koordinator Direktorat Pengurangan Sampah dan Pengembangan Ekonomi Sirkular KLHK Wistinoviani Adnin dikutip dari siaran pers, Jumat (14/2).

Selama 21 bulan, SULE-WM akan memberikan pelatihan, mentoring, dan pendanaan sebesar Rp1 miliar kepada UMKM di sektor daur ulang. Proyek itu menargetkan pengelolaan 3.000 ton sampah plastik dengan penghematan 5.070 ton CO2 ekuivalen serta melibatkan 200 pekerja informal dalam pelatihan keamanan kerja, literasi keuangan, dan akses layanan kesehatan.

Salah satu tantangan utama dalam pengelolaan sampah adalah mengubah cara pandang masyarakat dan pelaku usaha agar melihat sampah sebagai sumber daya.

"Melalui proyek SULE-WM, GIZ Indonesia mendukung pengelolaan sampah yang bertanggung jawab dengan mengembangkan model bisnis berkelanjutan bagi UMKM dan menciptakan solusi berbasis inovasi," ujar Private Sector Development Advisor & Project Coordinator GIZ Indonesia Roy Andy Panjaitan. 

Pelaksanaan proyek ini terdiri dari beberapa fase, dimulai dengan need assessment bagi lima perusahaan pengelola sampah lokal, diikuti oleh mentoring dan pitching untuk memilih tiga perusahaan terbaik yang akan lanjut ke tahap implementasi. Program ini akan ditutup dengan impact exhibition dan business matchmaking guna memperluas kolaborasi dan dampak.

Unilever Indonesia juga menegaskan komitmennya terhadap keberlanjutan, khususnya dalam isu pengelolaan plastik. "Kami percaya bahwa kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan UMKM, sangat penting dalam membangun ekosistem pengelolaan sampah yang lebih inklusif," ujar Head of Division Environment & Sustainability Unilever Indonesia Maya Tamimi.

Dengan dukungan berbagai pihak, proyek itu diharapkan dapat meningkatkan kapasitas UMKM dalam menghadirkan solusi pengelolaan sampah yang lebih luas bagi masyarakat dan lingkungan. 

Selain itu, proyek tersebut membuka peluang kerja sama antara UMKM, perusahaan, dan pemerintah dalam menciptakan rantai nilai pengelolaan sampah yang lebih efisien dan inovatif. (E-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik