Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
LAPORAN 123 Property Recap 2024: The Youth Moves dari Rumah123 mengungkap fenomena menarik soal preferensi pencarian rumah tapak dan apartemen berdasarkan usia. Untuk rumah tapak, semua kelompok umur, baik generasi muda dan tua cenderung lebih memilih membeli rumah (baik seken atau baru) daripada menyewa.
Kelompok usia 18-24 tahun, misalnya, 51,6% lebih suka membeli rumah seken, 26,2% tertarik membeli rumah baru, dan 22,2% memilih menyewa. Tren serupa juga terlihat di usia 25-34 tahun, dengan 55,1% memilih membeli rumah seken, 22,8% membeli rumah baru dan 22,1% lainnya lebih memilih menyewa.
Begitupun dengan kelompok usia 35-44 tahun yang tertarik membeli rumah seken sebanyak 57,6%, rumah baru sebesar 23,3% dan menyewa rumah sekitar 19,2%.
Namun, trennya berbeda jika dibandingkan apartemen. Semakin muda kelompok usia, proporsi yang berminat menyewa apartemen lebih tinggi. Kelompok usia 18-24 tahun dan 25-34 tahun memiliki proporsi minat sewa yang cukup tinggi di kisaran level 30% ke atas.
Sementara semakin tua kelompok usia, proporsi keinginan membeli apartemen baik baru maupun seken cenderung lebih tinggi.
Head of Research Rumah123 Marisa Jaya mengatakan bahwa apartemen sering dipandang generasi muda sebagai solusi hunian sementara yang fleksibel dan sesuai dengan gaya hidup mereka yang dinamis. Mereka cenderung menyewa karena mobilitas tinggi atau belum siap secara finansial maupun berkomitmen pada pembelian jangka panjang.
“Sebaliknya, kelompok usia yang semakin tua cenderung memilih membeli apartemen, baik baru maupun seken, karena kondisi finansial yang lebih mapan, memiliki kebutuhan akan stabilitas dan investasi jangka panjang yang lebih terencana,” tutur Marisa dalam keterangan yang diterima, Sabtu (4/1).
Secara umum, rumah tapak dengan harga Rp1-3 miliar menjadi favorit di semua kelompok usia, diikuti oleh rumah dengan harga Rp400 juta - Rp1 miliar.
Namun, jika ditelisik lebih jauh, katanya, proporsi generasi muda dalam memilih rumah dengan segmen harga yang lebih murah lebih tinggi.
Untuk rumah dengan segmen harga di bawah Rp400 juta, peminat berusia 18-24 tahun mencatatkan proporsi 18,8%, sementara usia 25-34 tahun sebesar 15,5%. Sementara kelompok usia 35-44 tahun sebesar 14%, dan 45-54 tahun sekitar 12,4%.
Di segmen harga Rp1-3 miliar, kelompok usia yang semakin tua mencatatkan proporsi yang lebih besar. Begitu juga dengan rumah di atas Rp5 miliar, yang paling banyak diminati oleh kelompok umur 45-54 tahun.
Perbedaan ini disebabkan preferensi generasi muda cenderung disesuaikan dengan kemampuan finansial mereka yang masih dalam tahap awal membangun kestabilan ekonomi. Kelompok usia 18-34 tahun lebih memilih rumah dengan harga lebih terjangkau sebagai langkah awal memiliki hunian.
“Sementara itu, kelompok usia yang semakin tua, seperti 35-54 tahun, umumnya sudah mencapai kestabilan finansial lebih tinggi dan kebutuhan yang lebih spesifik, contoh sudah berkeluarga, sehingga lebih tertarik menjangkau rumah di segmen harga Rp1-3 miliar atau bahkan di atas Rp5 miliar, baik sebagai tempat tinggal maupun investasi,” jelasnya. (S-1)
Selama hampir dua dekade, situs Rumah123 telah membantu jutaan masyarakat dalam mewujudkan hunian impian mereka, sekaligus mitra strategis bagi agen properti.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved