Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
SEJAK usia tiga tahun, Elwin Hendrijanto sudah memiliki ketertarikan pada musik. Kecintaan pria kelahiran Semarang 1986 itu terpengaruh oleh sang ibu yang merupakan guru musik di kota itu.
"Banyak murid ibu yang datang dan belajar, saya kemudian belajar pencet-pencet pertama kali dengan Yamaha Portamento," kata dia membuka perbincangan dengan Media Indonesia di Jakarta, awal Oktober ini.
Namun, baru saat berusia 14 tahun, ia mengikuti berbagai kompetisi kelas junior mewakili Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan mewakili Indonesia di Bangkok. Anak tunggal itu selalu memenangi berbagai kompetisi.
"Pada waktu itu saya senang saja karena ikut lomba kayaknya seru, serunya karena lombanya di hotel, kemudian ada permainan bola sodoknya. Ketika niat itu saya sampaikan pada ibu, ibu kemudian meminta saya untuk berlatih dengan benar," kata dia seraya mengaku kerap 'kabur-kaburan' saat les musik.
Bahkan sang ibu sengaja mengursuskannya pada orang lain agar dia tidak bandel.
Saat mewakili Indonesia di Bangkok, Thailand, Elwin bertemu musisi dari Taiwan, Singapura, dan Jepang. "Cara main mereka terlihat hebat, sedangkan saya lomba tidak terpikir apa-apa, hanya suka travelling dan bermain sesenangnya. Enggak tahunya menang."
Sayangnya, kemenangannya di tingkat Asia terhenti karena ia masih di kelas junior. Sepulangnya dari Bangkok, dia disarankan pindah guru musik. Di guru yang baru, Elwin lebih rajin bermain piano dan didorong rajin mengikuti lomba.
Belanda
Saat berusia 16 tahun, Elwin menjajal kemampuan di Kompetisi Piano Cipta Award. "Yang mengadakan pianis Ananda Sukarlan yang waktu itu mulai masuk ke Indonesia setelah dari Eropa. Saya menang lagi."
Kemenangannya membuka pintu ke luar negeri. Elwin mendapatkan tawaran belajar musik di Belanda dari Ananda. Padahal, Elwin lebih tertarik ke Jepang karena mencintai produk 'Negeri Matahari Terbit'.
"Tapi kemudian saya berpikir apakah ini jalannya Tuhan? Saya juga bertanya itu pada ibu," ucapnya.
Teringat pesan orangtuanya agar menggunakan talentanya untuk memenuhi keinginannya menilik negeri orang lain, Elwin mengambil kesempatan ke Belanda. Elwin yang masih kelas tiga SMA Kolese Loyola Semarang berkesempatan belajar di di Utrechts Conservatorium, Utrechts, Belanda, selama satu semester.
Baru sepekan di sana, Elwin menghubungi ibunya. "Saya katakan, ini jalan saya, saya memilih berkarier di dunia musik. Kesempatan yang pas sekali karena sebelumnya saya sempat berpikir apakah akan sekolah bisnis, arsitektur, atau kedokteran," kata dia semringah.
Enam bulan selesai, Elwin ingin meneruskan studinya di Utrechts. "Setelah melewati serangkaian tes, pihak Utrechts menjanjikan saya bisa kembali setelah menyelesaikan SMA dan diberi beasiswa penuh selama empat tahun."
Sesuai dengan janji, lulus SMA Elwin kembali ke Belanda. "Saya kembali lagi dari awal dan belajar piano klasik. Komposer Eropa termasuk Mozart pernah main di situ karena dulu kan Utrechts Conservatorium memang gedung konser. Jadi saya merasa energinya sangat bagus," ujar pria yang merasa Utrechts Conservatorium ialah kawah candradimuka dirinya.
Lulus cum laude, Elwin belum menentukan cita-citanya. "Jadi saya selalu suka sinema dan musik itu selalu indah dan menginspirasi melalui film. Bagaimana film itu bisa hidup."
Komponis
Ia kemudian dijodohkan sang guru dengan Dominic Ferris karena dinilai memiliki chemistry yang sama. "Setelah bertemu, benar chemistry-nya sangat nyambung, semacam jatuh cinta, tapi dalam musik." Keduanya kemudian membuat duet The Piano Brothers.
Pada waktu Elwin membantu Ferris ujian, ada seorang produser yang menontonnya. "Dia produsernya The Beatles zaman dulu, Jeff Jarrett. Dia mengenalkan kami kepada Universal dan produser-produser lain," ungkapnya.
Mereka kemudian mendapatkan pekerjaan sampingan membantu arranger penyanyi Adele dan Amy Winehouse. "Jadi dari The Piano Brothers itu sama banyak mendapatkan derivatifnya, saya banyak mendapatkan pekerjaan. Banyak yang tahu saya adalah komposer, maka diajak juga untuk proyek film Bollywood, sampai sekarang."
Ferris dan Elwin pun berkesempatan pentas di dua tempat berbeda saat pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton, 29 April 2011. "Saat itu pihak perusahaan pembuat piano Amerika Jerman, Steinway & Sons, melihat permainan kami dan meminta kami menjadi <>brand ambassador mereka," ucapnya.
The Piano Brothers dinilai Steinway & Sons sebagai musisi yang modern. Mereka diajak Steinway & Sons tampil di acara BMW. Tidak dinyana, pihak BMW tertarik mengajak mereka bekerja sama. Jalan mereka pun terbuka, termasuk membuat jingle untuk parfum Chanel No 5.
Kini Elwin telah kembali ke Indonesia. "Ke mana pun saya pergi, saya tetap akan pulang. Meski saya masih sering ke luar negeri, mengerjakan konser, urusan film, bahkan konser di kapal juga," kata dia.
Elwin yang mengaku perfeksionis itu tidak bisa menghasilkan produk musik yang sempurna. "Tidak ada produk yang sempurna. Jangankan setahun, musik yang saya buat sepekan yang lalu, hari ini pasti saya berpikir bisa membuat lebih bagus lagi. Musik kita terus berkembang. Kalau saya buat ada standar tentu harus sebagus mungkin dan seselera saya. Saya menikmati proses dalam setiap pembuatan musik."
Meski demikian, dia tidak ingin menyejajarkan dirinya dengan musisi Indonesia yang telah senior. "Musik itu signature. Masalah diterima atau tidak itu saya harus belajar. Ini adalah soto atau nasi goreng ala Elwin, enggak boleh persis dengan Addie MS atau Andi Rianto."(M-4)
__________________________________________
BIODATA
Nama: Elwin Hendrijanto
Tempat, tanggal lahir: Semarang, Februari 1986
Pendidikan:
2009-2011 Royal College of Music (London, United Kingdom), Integrated Masters Programme in Composition for Screen (Mmus)
2008-2009 Royal College of Music (London, Inggris), Integrated Masters PGdip in Performance Classical Piano
2004-2008 Utrecht Conservatory (Utrecht, Belanda), Bachelor of Music in Performance Classical Piano
Penghargaan
2014 Winner Best Sound and Music Award in 2014 The London 48 Hour Film Project
2013 Published by high profile UK- Hollywood publisher Eaton Music
2011 Master Music in Advanced Composition - Royal College of Music London, Inggris
2010 Awarded a Yamaha C7 Grand Piano by PT RUDO-Indonesia
Penampilan
2016 The Piano Brothers Tour
2015 The Piano Brothers Cruise World Tour Concert
Love Of My Life concert for Piano and Symphony Orchestra
2014 Opera Clara (Awarded Indonesian Best performance 2014 by Tempo) Jakjazz Festivals Opening Piano Brothers Live at King's Place (King's Place - London) Telegraph Concert (Claridge - London)
2013 Recording with Royal Philharmonic Orchestra (Abbey Road Studios - London) Telegraph Predicts concert (Lowry - Manchester) Steinway Hall of Fame Debut Concert (London)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved