Area Tubuh Ini Harus Dihindari saat Kerokan untuk Mencegah Risiko Berbahaya

Alya Putri Abi
25/12/2024 12:12
Area Tubuh Ini Harus Dihindari saat Kerokan untuk Mencegah Risiko Berbahaya
Ilustrasi kerokan.(Dok. Medcom)

KEROKAN adalah salah satu bentuk pengobatan tradisional yang banyak digunakan untuk mengatasi tubuh yang terasa tidak enak badan, atau yang dalam istilah Indonesia disebut sebagai 'masuk angin'.

Aktivitas kerokan melibatkan penggosokan koin atau alat lainnya pada kulit untuk meningkatkan suhu tubuh, yang menyebabkan pembuluh darah melebar. Hal ini dipercaya dapat memperlancar peredaran darah.

Dilansir dari Kementerian Kesehatan, beberapa manfaat kerokan antara lain dapat meningkatkan sirkulasi darah dengan melebarnya pembuluh darah kapiler, yang memperlancar oksigenasi tubuh.

Efektif dalam meredakan nyeri dan ketegangan, karena dapat merangsang produksi endorfin, hormon yang memberikan rasa nyaman dan mengurangi rasa sakit.

Dan dapat meningkatkan metabolisme tubuh. Dengan aliran darah yang lebih lancar, proses metabolisme menjadi lebih efisien, sehingga tubuh dapat berfungsi secara optimal.

Area Tubuh yang Harus Dihindari saat Kerokan

Meskipun kerokan memiliki berbagai manfaat, perlu untuk berhati-hati dan menghindari kerokan pada area tubuh yang sensitif atau vital. Berikut adalah beberapa area tubuh yang sebaiknya dihindari saat melakukan kerokan untuk mencegah risiko kesehatan:

1. Leher dan Tenggorokan

Leher adalah area yang sangat sensitif. Menggosok bagian depan leher, terutama dekat tenggorokan, dapat merusak pembuluh darah atau mempengaruhi saraf penting.

Selain itu, kerokan di area ini juga dapat menyebabkan iritasi pada kelenjar getah bening, berisiko menyebabkan pembengkakan atau infeksi.

2. Perut

Perut mengandung organ-organ vital seperti lambung, usus, dan hati yang terletak di bawah lapisan kulit. Tekanan yang dihasilkan saat kerokan dapat mengganggu fungsi organ-organ tersebut, terutama jika dilakukan dengan keras. Selain itu, kulit di perut lebih tipis dan sensitif, sehingga lebih mudah teriritasi atau terluka.

3. Tulang Belakang

Tulang belakang merupakan pusat sistem saraf yang mengontrol berbagai fungsi tubuh. Kerokan sepanjang tulang belakang dapat memberi tekanan pada saraf, yang berisiko mengganggu fungsi saraf dan menyebabkan nyeri atau masalah kesehatan lainnya.

4. Area Dekat Jantung

Jantung adalah organ vital yang perlu dijaga dengan baik. Kerokan di sekitar dada sebelah kiri, dekat dengan jantung, dapat memberikan tekanan yang berisiko memengaruhi ritme detak jantung, terutama pada mereka yang memiliki riwayat masalah jantung.

5. Wajah dan Kepala

Wajah dan kepala memiliki banyak pembuluh darah kecil dan saraf yang sangat sensitif. Kerokan di area ini dapat menyebabkan iritasi, pembengkakan, bahkan pendarahan di bawah kulit.

Kerokan di kepala juga dapat memicu sakit kepala atau pusing karena tekanan pada saraf kepala. Untuk mencegah efek samping yang tidak diinginkan, hindari kerokan di wajah dan kepala.

Dampak Negatif Kerokan

Selain itu, perlu diingat jika kerokan dilakukan secara terus menerus dan terlalu sering tanpa batas wajar, ada beberapa dampak negatif yang bisa timbul:

1. Iritasi Kulit

Gesekan koin pada kulit bisa menyebabkan iritasi dan merusak lapisan kulit, yang mempermudah kuman atau bakteri masuk.

2. Risiko Infeksi

Pori-pori yang terbuka setelah kerokan meningkatkan risiko infeksi jika alat yang digunakan tidak bersih.

3. Pecahnya Pembuluh Darah

Kerokan yang berlebihan dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah dan memperlebar pembuluh darah kapiler, yang berisiko memicu stroke.

Peradangan dan Alergi. Penggunaan alat logam yang tidak tepat bisa memicu reaksi alergi atau infeksi.

Maka dari itu, Perlu untuk memperhatikan kondisi tubuh serta area yang dikerok dan tidak melakukannya terlalu sering untuk menghindari potensi risiko kesehatan. Jika Anda merasa tidak mengalami efek samping setelah melakukan kerokan, segeralah konsultasikan dengan tenaga medis untuk penanganan yang tepat. (Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya